Ini karena warna pintu kayunya yang dominan warna hijau. Toko itu sangat terkenal di kalangan masyarakat Cokro dan sekitarnya. Hampir semua alat kebutuhan rumah tangga dijual di
dinding toko lain yang berde
an ekonomi zaman penjajahan Belanda. Pabrik itu berdiri sekitar tahun 1897. Na
nang orang-orang Belanda. Di seberang pabrik gula ada gedung besar tempat pertunjukkan kesenian sekaligus tempat olahraga yang hingga kini bisa
n depan gedung itu. Anak-anak sekolah sering melihat orang-orang disuruh berbaris lalu dipukuli dengan bentakan-bentakan keras. Mereka para penduduk yang tidak tahu-menahu urusan politik haru
*
h mulai beranjak tua. Pak Jarwo adalah anak mantan demang Jatinom di zaman Belanda. Istrinya adalah anak seorang lurah di zaman awal kemerdekaan dari Des
. Tapi toko si anak tidak bisa menandingi larisnya Toko Ijo. Di kalangan masyarakat Cokro nama Pak Jarwo tentu populer sebagai pribum
g sedang tumbuh. Para pembeli tidak bisa mengelak jika menatap wajahnya, akan menatap untuk kedua, ketiga dan ke
g cantik, pernah menjadi pembantu di sebuah toko Tionghoa di Kota Delanggu. Malangnya gadis Kartiyem saat muda dihamili jura
pasir. Wajah Kartiyem makin hitam terpanggang matahari tiap hari dan mulai memudar kecantikannya, meskipun gurat-gurat kecantikannya masih kelihatan jika wajahn
aat SD maupun SMP banyak orang terpana melihat ada gadis cantik dengan kulit putih di desa itu. Begitu pun guru-gurunya sering mencuri pandang waja
yang cekatan dan sering memberi alternatif pilihan jika barang yang dicari pembeli tidak