img (Bukan) Pembawa Sial  /  Bab 7 Emosi Yang Sama | 13.46%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Emosi Yang Sama

Jumlah Kata:1000    |    Dirilis Pada: 28/07/2024

apak! Apalagi bapak selalu menyalahkan ibu terhadap apap

tua, yang ada orang semakin benci kepadamu. Dasar tidak sopan!

apak selama ini, karena aku sudah cukup sabar selama ini membiarkan bapak semena-mena terhadap aku dan juga ibu

p sama dengan ayahmu yang mengedepankan emosi.

seperti marahnya anak-anak kelas 5 SD seperti pada umumnya, tapi kali ini Revan benar-benar meluapkan segala emosi dan j

k diinginkan. Selain wajah Doko dan Revan yang mirip, emosi mereka saat marah juga

alam melawan orang tua. Itulah anak yang selalu kau bela dan juga kau lindungi selama ini, Lida. Sekarang dia sudah menunju

a orang lain. Semua anak pasti akan marah jika mengetahui orang tuanya seolah mencampakkan dirinya dan malah ingin memberikannya kepada orang asing yang be

ra dengan orang yang berhati batu dan

erhati batu, Revan? Aku?

pak. Tapi jika bapak merasa s

l

ak

ndengar Revan malah mengolok dirinya. Dua

puas hanya dengan 2 tamparan saja? Ayo lakukan lagi, P

imu anak sialan. Sekarang akhirnya kau pasrah dengan hidupmu akan berakhir

eruskan lagi emosi setanmu i

kan apa yang dikatakan oleh Lida. Baginya ucapan Rev

k tidak berguna ini, jangan kau ikut campur, jika ti

emosimu hilang, tapi tolong jangan sakiti anak kita, Uda!" ucap Lid

dengan nafas memburu melihat kearah Revan. Revan juga menat

Doko menepis tangan Lida dengan

agar tidak berbuat yang macam-macam dan

an balok ditangannya. Tapi lagi-lagi Doko dengan mudah menepis Lida den

pur. Aku tidak main-main, Lida!

n melakukan sesuatu yang belum pernah kau lihat ssebelumnya!" Lida berusah

li, Lida! Yang penting sekarang aku bisa menyingki

ang buruk pada anak kita, maka kau akan menghabiskan

besi, Lida. Bayang-bayang anak sialan ini terus menghantuiku setiap har

ya dengan kelahiran Revan. Kau hanya terlalu percaya dengan mitos kuni itu, sehingga menganggap hal yang tidak ada faktanya itu adalah kebenaran. Cobalah buk

kepercayaan yang sudah beberapa kali ia buktikan sendiri itu adalah kebenaran, Revan memang malapetaka bagi kehidupannya. Karena jika bukan diriny

dia mau menurut dan mau tinggal bersama juragan Malih, maka aku akan mele

dak akan pernah menuruti semua keinginan bapak. Untuk apa aku tinggal bersama orang a

lawan! Dasar pembawa sial. Ra

akkkk.

img

Konten

Bab 1 Salah Siapa Bab 2 Awal Mula Bab 3 Pertengkaran Hebat Bab 4 Masih Saja Bersikap Sinis Bab 5 Bukan Pembawa Sial Bab 6 Dasar Tidak Tahu Diri Bab 7 Emosi Yang Sama Bab 8 Revan Anugerah, Bukan Pembawa Sial!
Bab 9 Pertengkaran Lida dan Sodah
Bab 10 Akan Ke Mana
Bab 11 Tidak Di Sini Atau Di Sana!
Bab 12 Biarkan Aku Pergi, Ibu!
Bab 13 Tolong Bawa Aku Pergi
Bab 14 Hanya Kenangan
Bab 15 Mencoba Melupakan
Bab 16 Apakah Ada Batasan
Bab 17 Berdebat Dengan Si Kepala Batu
Bab 18 Ke Mana Revan Akan Pergi
Bab 19 Tulang Rusuk Yang Menjadi Tulang Punggung
Bab 20 Apakah Setelah Ini, Aku Akan Menjauh, Bu
Bab 21 Rencana Lida
Bab 22 Kepergian Revan
Bab 23 Terpaksa Mandiri Diusia Dini
Bab 24 Tiba Di Kampung Halaman
Bab 25 Rahasia Terpendam
Bab 26 Kehadiran Yang Tidak Diharapkan
Bab 27 Tidak Akan Dipercaya
Bab 28 Seorang Ibu Yang Selalu Merindukan Anaknya
Bab 29 Tumbuh Menjadi Anak Yang Baik
Bab 30 Janji Wika
Bab 31 Mendaftar Sekolah
Bab 32 Sesuatu Yang Sulit Diungkapkan
Bab 33 Diterima
Bab 34 Karena Aku Anak Ibuku!
Bab 35 Memberi Kesan Yang Baik
Bab 36 Kamu Anak Yang Baik
Bab 37 Tidak Akan Menjadi Benalu Lagi
Bab 38 Melanjutkan Sekolah
Bab 39 Impian Wika
Bab 40 Ingin Mengatakan Sesuatu
Bab 41 Keputusan Untuk Wika
Bab 42 Aku Pamit, Ibu!
Bab 43 Di mana Adikku
Bab 44 Apa Sama Sekali Tidak Peduli
Bab 45 Ibu Mengenal Adik Saya
Bab 46 Revan, Adikku...
Bab 47 Bukan Halusinasi
Bab 48 Jadi Kakak Sudah Ke Rumah Itu
Bab 49 Segera Katakan Padaku
Bab 50 Melangkah Menuju Masa Depan
Bab 51 Universitas Ilmu Kesehatan
Bab 52 Kakakku Juga Sudah Mendaftar
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY