ereka tidak bertemu lagi karena dia khawatir laki-laki itu akan mengganggunya. Bahkan dia sudah kepikiran besok akan berb
akah El sebenarnya memiliki calon istri yang disembunyikan dari ibunya? Dia tidak yakin akan hal tersebut tetapi dari apa yang ia dengar dari mulu
dulu dia sering menghinaku dan menganggapku bodoh padahal aku masih memiliki otak dan perasaan, aku akan bersikap seperti itu bahkan jika dia bertekuk lutut. Namun, yang lebih kuha
kak
kan. Dia memperhatikan jauh ke depan dan melihat ti
rek
ari, dia mulai mendengar suara motor yang tidak asing. Dia menoleh ke belakang untuk memastikanny
spresi cemas. Dia menoleh ke kanan dan ke ki
idak bisa tenang mengingat le
ang terakhir. Aku sudah berkali-kali mengatakan padamu untuk tetap di rumah dan jaga si kembar. Mereka itu masih kecil. Kalau te
adiknya tidak bisa berkata-kata. Erix langsung menundukkan
seperti bocah lemah. Nada bicaranya yang tin
gera menjadi pusat perhatian mereka. Si kembar da
ix langsung te
menoleh
waktu itu mencari ruma
run. Dia berkata pada Sereia yang sudah me
kasih," jawab S
a pada dua bocah kecil itu. Kau khawatir mere
i yang jadi penjahat
i adik-adikku
ahat mana mungk
epat mungkin menutupi mulut El supaya l
tukas Sereia dengan
Erix tidak terima kakaknya meny
ganmu!" teria
nghirup. Dia langsung menarik tangannya. Dia juga mel
ja disini!
ita perlu bica
beranikan diri menyusulmu karena mengkhawatirkanmu didekati oleh lelaki itu. Jangan berca
krim. Cepatlah pergi!" El terlihat jengkel mengambil uang da
ingga uang yang dipegang lelaki i
i. Jangan melupakan betapa kau membenciku setengah mati hingga tiada hari kau menghinaku tanpa perasaan. Bukannya aku percaya diri tapi jika kau menyukaiku, tentu saja jawabanku adalah penolakan tanpa perasaan. Aku tidak
an?" tanya El. "Dan hilangkan kalimat mengganggu. Aku tidak perna
lelah dengan El karena dia merasa lelaki itu pura-pura bodoh b
kan mengenai El lebih jauh, bahkan l
juga sama?"
g kau bi
ahm
u dalam hitungan detik menatap ke depan. Jadi cerita men
hku?" tanya El men
kau bukan tipe orang yang peduli pada hidupmu sendiri mau
sama," p
mbil memejamkan mata. Rasanya seperti kehidup
erdebar. Sungguh, seumur hidup dia tidak pernah melakukan ini. Melihat
Sereia tidak mendengarnya karena dia sangat malu. Namun pada
yang dikatakan El. Sereia mendengarnya tapi tentu saja dia tidak mempercayai kata-katanya. Segala bentuk perhatian da
dengan motor mereka masing-masing ke rumah makan yang