Pamit Unt
: Lusi
rt
kedua netranya nampak genang
Kurnia berteriak histeris sembari mengejar Bang Hardi, ia
ya mengejar sang Adik, saat itu kesadaranku seolah menghilang
ri di tepi jalan raya sembari menangis menatap kepergian sang Bapak, ya
mereka berdua dengan tangis y
kita Mak," isak Kurnia semaki
kekuatan kepada Anak-anakku karena harus ditingg
ekolah kan?" tanyaku sembari merenggangkan pel
Fandi lebih tegar dan mamp
ng telah mampu sedikit mer
g!" ujarku sambil mera
Plok!
rama yang sangat-s
engar suara seseorang ya
raya tersenyum s
pulang. Karena apa coba tebak? Karena bapak kalian itu sudah bosan hidup bersama Mak kalian yang juga kuc
tu sayang kepada Emak," teriak Fandi dengan suara lanta
kedua bola matanya membeliak tak percay
n terhadap orang yang lebih tua. Aku tau, pasti ini adala
engar ucapan Selvi y
, hidupmu saja tak pernah menghargai orang di sekitarmu. Bagaimana cerit
ng!" Fandi menarik
ku menuruti aja
aku akan menyusulnya kesana!" teriak Selvi, dan sontak aku memutar kembali tubuhku meng
g yang berani mengusik kehidupanku! Camkan itu!" ancamku sembari
g masih berdiri terpaku di tempatny
takut jika terus meladeni Selvi, Fandi akan t
pagi, waktu menunj
n sekolah Fandi dengan
ngan air hangat dan menyiapkan ke
seorang diri di rumah, namun Fandi tak me
Mak," Fandi membawa sepatunya y
h bisa dijahit apa enggak!" ku
bisa dipakai untuk hari ini!" ujarku sam
a M
eru Kurnia, sepertinya hari ini aku tak b
gu Abang di rumah aja, biasanya Adek ju
sung pulang ya?" jawab Kur
n mendengar perca
mereka saling menjag
uruh bening dari ked
iskinanku aku dikarunia kedua Anak
perti biasa?" tanyaku sembari
ia mengulas
sekolah ya Sayang. Main sama boneka Adek seperti bias
a M
aku bergegas meraih tangan mun
r, jangan nakal ingat pe
a M
karena sekolahan Fandi h
gusap rambut dan mencium pipinya. Aku bergegas menuju keke
ngin segera menyelesaikan pekerjaanku hari
num
atanku berkelana semasa mengenakan seragam pu
ara. Aku memutar tubuh berbalik arah da
alinya. Aku tak menyangka
yaku seraya menatapnya. Aku mem
enyum itu tak pernah ber
menjabat tanganku, namun aku seger
alu melakukan hal yang sama
abar, dan juga keluargamu," tanyanya ramah. Aku bi
mendengar pe
Kamu apa kabar dan kenapa sampai berada disini?" t
Aku berada disini karena aku dinas
pekerjaan!" jawabku, dan bergegas meningga
ggu
ghiraukan p
g salah menilai yang kela
ku harus seg
samb