Konflik
di lapangan sekolah. Anak-anak berlarian, beberapa kelompok berdiri berbincang, sementara yang lain sibuk de
melangkah dengan tenang, meskipun hatinya terasa sedikit gelisah. Sejak pagi, ia merasa ada sesuatu yang aneh di udara, se
i di tengah lapangan dengan beberapa temannya. Mereka sedang mengerumuni seorang siswa baru yang tampak ketakutan. Mata si
ak mereka? Jangan-jangan kamu juga takut sama kita, ya?" Rasya tertawa sombong, matanya
dengan cara mengintimidasi orang lain yang lebih lemah darinya. Bukan
nang, terdengar keras. Semua mata menoleh. Anna bisa meli
adi pahlawan, Fira?" Rasya mendekat, mena
ketegangan mulai merambat di tubuhnya. Rasya bukan tipe orang yang bi
ng namun penuh tekad. "Jangan lagi bikin masa
"Oh, jadi kamu mau ikut campur, ya?" katanya dengan nada meremehka
-orang yang sok pahlawan. Aku akan ajarin kamu, Anna." Rasya menantang, hampir bisa mendenga
ukkan siapa dirinya. Tanpa ragu, ia menghadapi Rasya dengan sikap
ngan suara tegas, menatapnya tanpa takut. "Kamu ga
yang sudah terbiasa dengan perkelahian, menghindar dengan gesit. Pukulan Rasya hanya menge
nang lawan aku," kata Anna
aku?" Ia kembali menyerang, kali
Dengan sigap, Anna mengelak lagi dan membalas dengan sebuah tendangan ke arah kaki Rasya.
mengalahkan aku," katanya dengan
lau kamu belajar sedikit soal cara berk
h cepat. Dengan gerakan yang lebih lincah, ia memblokir pukulan Rasya dan bahkan berhasil menarik lengan Rasya
njadi sunyi. Hanya terdengar desahan na
sangat malu. Semua teman-teman Rasya yang sebelumnya menertawakan korban bullying kini terdiam. Mereka
" katanya, suaranya tenang namun penuh kekuatan. "Kalau kamu m
yesal, Anna!" katanya dengan suara yang penuh kebencian, sambil
caman tersebut. "Kau sudah lama tersesat, Rasya," jawabnya. "D
hian itu. Mereka tahu bahwa ini baru permulaan dari masalah yang lebih besar. Rasya tidak akan berhenti begitu
h, akhirnya menghampiri mereka. "Apa yang baru s
ajam. "Rasya itu terlalu banyak masalah. Kit
n diam saja," kata I
" tambah Fira, "Tapi ki
anya. "Kita akan siap. Tapi kalau dia masih terus menggangu,
yang menanti di depan. Rasya pasti akan melakukan sesuatu yang
tu tidak bisa di abaikan. Rasya mungkin sudah pergi, tapi ancaman yang ia tinggalkan
muncul di depan pintu kantin-se
, dia membawa sesuatu yang