Raka yang terasa begitu asing baginya. Rumah ini terlalu luas, terlalu me
perasaan canggung yang menyelimuti Nayla. Dia sekarang resmi menjadi bagian dar
ah orang yang paling berisik dan suka membantah. Tapi sejak kejadian pernikahan mendadak itu,
ke kamar," uja
naiki tangga menuju lantai dua. Begitu sampai di depan sebuah k
u. Kalau ada yang k
hnya sendiri. Tempat tidur empuk dengan selimut tebal, meja belajar yang
Nayla pelan, lalu d
gkan tangan di dada. "Kamu kenapa sih?
Aku masih merasa aneh. I
Percayalah, aku juga gak nyang
an. Mereka yang tadinya selalu bertengkar kini harus hidup di bawah at
butuh waktu," kat
kamu waktu. Tapi satu hal yang harus
il. "Itu pertama kalinya aku dengar
lalu berharap. Besok mungk
a kalinya sejak kejadian kemarin,
tidak akan seburuk
taman belakang rumah keluarga Raka. Matahari sudah hampir tenggelam, meninggalkan langit
as, keras kepala, dan selalu bertengkar dengan Ketua OSIS,
sin
ati pemuda itu berdiri di ambang pintu kamarnya, bersan
" jawab N
"Kalau ada yang bikin kamu gak nyaman, bilang aja.
ik. "Langsun
bahu, menyerin
tal ke arahnya, tapi Raka
us, kita bakal jalani ini pelan-pelan. Orang tua gue juga gak
napas panjang.
i lebih kepada bagaimana dia harus menghadapi perubahan ini. Selama ini, dia dan Raka
r ini? Lo gak bakal satu kamar s
ng tua gue udah nyiapin kamar terpis
ah. Kalau enggak, gue b
anya yang membuat Nayla merasa aneh. Entah ke
" kata Raka akhirnya. "
jadi makan malam pertama mereka sebagai 'pasangan' di rumah keluarga
Di dalamnya, suasana sudah mulai memanas-bukan karena AC mobil rusak,
aja! Aku gak mau turun bareng kamu!" seru Nayla
, lalu mendengus. "Lagian kenapa sih? Takut ket
apet tatapan aneh dari orang-orang! Lo kan Ketua OSIS
boh kek, urusan mereka lah. Lagian,
eh, lo gak punya hati ya?! Udah cukup gue menderita gara-gara harus
siapa ya? Bukannya lo sendiri yang bilang bak
i bukan berarti gue mau tu
keh geli. "Gue gak nge
jalan pikiran kamu!
n ke sekolah yang seharusnya hanya lima belas
mau turun bareng lo
lamb
, tepat di jam masuk kelas. Siswa-siswi sudah banyak yang berkumpul, dan benar saja, tatapan mereka
desis Na
mobil, membuat Nayla tidak bisa kelua
turun duluan?" Raka menaikka
. "Lo ngeselin
eluar dengan langkah cepat. Tapi, sebelum dia sempat kabur, Raka su
langsu
dari mobil Ketua OS
sejak kapan? Bukan
dengan kesal. Dia suda
tahu gak?" bisiknya
rsenyum tipis
reka di sekolah dimulai