enuh kekacauan. Para siswa bersorak ketika sound system kem
ung mencari sosok Raka. Ia menemukannya berdiri di dekat t
n situasi kayak tadi," kata Raka s
ago improvisasi. Lagian, pani
ecil. "Tapi tetap
sanya, mereka hanya saling sindir dan berdebat soal segala hal. Entah ken
dekat dengan senyum usil. "Eh, eh,
ik. "Hush, j
fokus pada festival. Namun, satu hal jela
ka para siswa berangsur pulang, meninggalkan lapangan sekolah yang kini d
njalar ke seluruh tubuhnya. Ia baru saja hendak berja
pulang," kata
a. "Tumben baik? Biasanya lo c
kerja lebih keras dari siapapun. Lagian, uda
au lo maksa. Tapi jangan nyetir kay
berhembus lebih kencang, membawa serta aroma hujan yang tak lama kemudian turun denga
" katanya sebelum me
pu jalan berpendar di antara tetesan air, menciptakan suasana yang tenang sekali
a?" tan
a lihat jalan dengan jelas," jawab
api teras depannya cukup luas untuk mereka berteduh. Raka memarkirkan motornya dan
kayak gini," ujar Nayla sambil
uka jaketnya dan menyerahkannya ke
m akhirnya menerima jaket itu
mengguyur aspal dan sesekali suara petir yang menggelegar di ke
sa baik juga," kata Na
selalu baik. Cuma lo
ecil. "Ya, ya.
i. Nayla masih mengenakan jaket Raka, mencoba menghangatkan diri di bawah atap ruko ko
sebentar lagi," kata Raka
urun lagi pas kita jalan. Gue gak mau
, tubuhnya kehilangan keseimbangan dan langsung menubruk Raka yang juga tak sempat meng
ekat. Jantung Nayla berdegup kencang, sementara Raka
dikit nggak?" suara Raka
kejauhan. Beberapa warga yang melintas di jalan melihat mereka
kalian lakukan?!" seorang
rusaha bangkit, tapi malah kembali terpeleset, kali i
kan!" seru seorang bapak-bapak yang ta
n, beberapa warga yang lain sudah datang d
ni!" ujar salah satu
!" Raka berusaha menjelaskan, tetapi
g tamu yang sempit tapi penuh dengan warga yang ingin mengetahui kelanjutan kejadian tersebu
al, menghela napas berat. "Jadi, kalian berdua kepe
! Itu semua cuma kecelakaan!" uj
na hujan deras, lalu Nayla terpelese
ambil keputusan. "Kita panggil or
an tatapan ngeri. "Lo siap
ebih takut kalau mereka ben
h berhenti di depan rumah sederhana itu, memancarkan aura yang berbeda dari lingkungan sekitar. Ayah Raka, seorang p
Mereka adalah pemilik toko perhiasan yang cukup sukses, tetapi tetap kalah jauh diban
ar pandang. Ayah Nayla segera menoleh ke arah anaknya de
askan, tetapi suaranya tenggelam di antara bisikan dan om
jadian tadi, dan demi menjaga nama baik keluarga serta mencegah fitnah lebih jauh, kam
Pak, kami masih sekolah
san. "Kami memahami bahwa ini bukan rencana kalian. Namun, dalam situasi seperti ini, menjaga kehor
an. "Kami juga ingin yang terbaik untuk Nayla. Kalau ini m
a dengan penuh ketidakpercayaan. "Rak
enatap langsung ke mata Nayla. "Kay
an Nayla akhirnya menikah secara agama. Mereka berdua mengucapkan akad dengan sua
air. Warga mulai pulang satu per satu, puas karena telah me
ermulaan dari sebuah perjalanan yang t