angkuh itu. Kau mau m
nda," ucap Ervan sambil lalu. Sebenarnya ia ingin sekali memba
ng sejuk oleh
terlihat sangat perkasa. Memeriksa layar monitor
an. Terpampang jelas nama "Armagan" di
dupnya, Ervan justru malah sibuk berpacaran den
keluar dari gedung perusahaan, masuk ke
gar oleh Erdana yang sudah sanga
knya berjalan dengan gadis kurus di be
pulang," sapany
ana kea
ura. Ternyata pertanyaan itu untuknya, se
eh pada Naura. "Pa
aura me
saha berjalan dengan kruk. "Ervan, b
hat? Dia bisa
kamu tampan sepertiku," keluh Erda
awatir jika Ervan menyetir sepulang beker
apa-apa pula
ergi begitu saja. Jadi kamu akan menginap di sini,
a tidak Papa saja? Aku banyak pekerja
ti ini? Kamu tidak lihat N
ah, terserah." Ia berdiri untuk pergi ke lan
Saya akan mengantarmu ke kamar."
ang diberikan asisten rumah. Ia sudah tak sabar ingin pulang, sering
8.00
amar yang ditiduri Naura. Gadis me
ia hampir jatuh, lupa b
n lari, kakimu masih
ri ke kamarnya. Ia membangunkan Naura sambil
di meja makan yang c
" titahnya pada salah sat
rempuan itu menundukkan
," ucap Ervan dengan tubuh ting
a, Tua
e luar dari pintu dapur. Ervan berja
kaianmu ra
i ini setiap akan pergi ke kantor?" Wajah
mengantarnya pulang. Kamu tidak
ku ada rapat pagi." Erv
tikanmu hari ini," tegas
uat Ervan tak sanggup melangkahkan kaki, i
a. "Oh iya, saya lu
ya Na
yang b
a Naura yang berjuang menahan sakit. Naura menjadi kom
ura. Dari jendela terlihat wajah ibu tengah mengintip.
h pulang dengan laki-laki yang sebaya dengan ayahmu! Ast
ura mencacinya. Semuanya jadi penasaran dengan apa ya
Erdana." Ia menun
u apakan a
rpikir kami melakukan hal yang terlarang. Justru
yang nampak santai. Dengan tubuh yang bersandar pada pagar yang hampir roboh. Berdiri se
yawa orang, kamu ini jangan mengada-ngada." Waja
i anak yang
asti keluarga kami tidak akan miskin seperti in
berhari-hari dan pulang bersama dua laki-laki. Apa namanya anak sepe
Naura dulu, Bu!" teriaknya di d
da ayah, mungkin akan membelanya, tapi saat ini
ikirkan. Buang tangis penyesalan Anda, saya tidak akan membiarkan Naura kembali ke r
elalak mendenga
ari sini, Mas. Kasihan, di
ka tidak mungkin Naur
isa bertemu den
. Mereka berharap ia akan mendapatkan kebahagiaan. Bukankah ane
Naura ingin belas kasih sayang walau sekecil biji sawi. Dunia ini serasa runtuh saat ibu menu
Naura di dadanya, mendudukkannya di kursi belakang. Erdana
nya yang sangat membenci Naura. Kebencian yang mend
karang," t
uk a
amu menikah d
en
na mungkin aku menikah dengan
kamu akan menge
ang ben
tuk menikah, selama ini juga kam
cara seperti
kamu tak ingin Pa
bukan pacaran." Ervan
a ta
kan-akan pernikahan itu seperti
kan Erdana membuat Ervan tak dapat
semuanya berserta Sekretaris Rey. Pernikahan telah dilaksa
mbung