tri. Rasa sakit di kakinya sempat tidak terasa ketika mendengar
ul, Naura masih terus berusaha menc
pergi begitu saja setel
ebab dugaan mengenai kehidupan pribadinya yang sedikit
sar ini Naura
saya bantu," tawar
rima kasih,"
da terlihat tida
apah oleh laki-lak
yang membantu." Seorang pela
erempuan saya mau,"
asuk ke dalam kamar suaminya yan
uan Besar akan membawa Anda ke rumah
a bantu b
i baju, kamu tahu bahwa
ementara pakai pakaian Tuan Muda, nanti di perjalan
Naura berganti ba
a kasih, ini sudah me
tuk
a Muda kita
meng
1 dini
Ervan. Walau nyaman kakinya sangat meng
Ervan terdengar lantang dan dingin, mampu memba
mu sudah pulang?" tanya Naura sambil be
? Memangnya kau siapa?" Ervan gerah
bidang seakan menari bersama lengan yang kekar. Tulang rahantidak ada yang spesial, tapi setidakn
ng enyahlah dari hadapanku." Ervan
keluar," tahan Naura sambil men
pi Naura merasa sangat canggung. Ia pun keluar k
mana bisa ia membuka baju semudah itu? Ya Allah, walaupun ikatan kami ada
ak mengin
e
tersadar. Matanya melotot dengan air yang menggenang. Perkataan Ervan di depa
nkanku, selain ayah. Apa aku harus pe
aiklah, aku ke kamar mandi dulu, deh." Perlahan N
alat dalam keadaan duduk di sofa. Wajahnya nampak
gaji karena tak men
kl
e dapur tenggorokannya terasa sangat kering hingga batuk-batuk. Ia tak
t samar-samar kain putih melayang di udara, b
elihat penampakan. Ia sebenarnya takut, tapi tak ingin m
ngannya bersiap mengambil ban
ambil berlari memukul p
nya kau menggangguku? Aku tak pe
buk
tersebut. Pocicah itu langsung tersungkur,
an pocong!" jeritnya sam
elukannya. "Lepaskan saya, saya bukan poco
sa bicara?!" Ia melonjak ke
ketakutan dengan tangan yang menyentuh lengan suaminya,
ini di tengah malam?" Wajahnya terlih
aya sedan
i rumah ini?" Ervan nampak tak suka membiarkan Naura berkelia
Punggung yang lebar dengan pinggang yang ramping seperti perempuan saja. Tas laptop d
ercepat langkah, namun kaki Ervan yang panjang dan seha
adanya, tapi lihatlah sekarang, ia bahkan tak melirikku
uk makan, dari cara ia memegang sendoknya dengan wajah masam na
oleskan slainya?
an diam. Naura menatap
u makan san
rvan memakan sandwich walau ogah-ogahan, membuat ba
ura tak pantang menyerah untuk men
ja ia sedang berusaha tenang untuk menghadapi Ervan yaya, mengelap mulut kemud
keseimbangan agar tak jatuh.
mbung