hun-tahun. Di panggung ini, ia bukan lagi dirinya sendiri. Ia adalah bayangan, ilusi yang diciptakan untuk memuaskan pri
kuasai dengan sempurna. Namun, saat matanya menangkap pria itu lagi-pria yang duduk di sudut ruangan dengan segelas whisky di tangannya-dada
a perannya. Satu lagu, lalu ia bisa turun. Satu lagu lagi, lalu ia
samar, menundukkan kepala sebelum melangkah turun dari panggung. Jonathan, pemilik t
-apa. Sudah bertahun-tahun ia menjalani kehidupan ini. Kehidupan di
rgerak, hanya menyesap minumannya perlahan,
dari belakang. Madison, salah satu wanita yang bekerja
Lilith menaruh gelasnya, berusaha mengabaik
kat alisnya. "T
un menghadapi pria-pria seperti ini, ia tahu satu hal pasti-tidak
dan berjalan mendekatinya, jantung Lil
dalam, halus, tetapi a
i dari yang ia duga. Matanya berwarna abu-abu gelap, tajam
inya, menyeringai kecil seperti yang biasa ia laku
sebelum meneguk sisa minumannya. "Ses
api aku bukan tipe yang berbica
h lama, seolah mencoba membaca sesuatu yang lebih
tau sekadar ingin menguasai sesuatu yang bukan milik mereka. Tapi pria ini... tatapannya bu
s pergi bersamamu?"
dalam saku jasnya, lalu meletakk
mu sesuatu yang tidak bi
a yang tertera di sana membua
nder
sembarang orang. Vaughn adalah salah satu keluarga terkaya di kota ini. Pengaruh m
erdiri di hadapannya, mengulurkan kese
lah... apakah kesempatan
menuju sesuatu yan