nama seorang gadis berusia 23 tahun yang tib
h Zardan tiba dalam dua jam lagi," kata wanita paruh baya dengan wajah yang masih cantik itu, prihatin akan n
Tentara Nasional Indonesia dinyatakan gugur dalam menjalankan tugas. J
yang menjadi ayah dari gadis itu. Dia menggosokkan minyak
asihan jika dia tidak bisa memberikan pen
uamimu." Mama terus mengguncang tubuh ini hingga akhirnya diri ini pun terbangun. Pusing kepala tidak Ari
kembali lagi, Ma. Arina sendirian, tidak ada lagi mas Zardan, Ma ...." Arina terisa
erada di surga Allah. Dia telah berjihad untuk negaranya. Kamu tidak boleh menghalan
ihan hatinya. Lelaki yang belum genap satu tahun
angkan dan menguatkan hati putri semata wayangnya. Dua Minggu sudah semenjak dinyatakannya kabar hilangnya Zar
un yang melihatnya akan terharu. Keluarga Arina pun bersiap menuju ke bandara, barulah setelah itu ro
g tidak boleh dibuka. Arina tidak diijinkan untuk melihat wajah suami Arina untuk yang terakhir kalinya
n juga menelan pil kekecewaan lantaran tidak bisa
n papi. Jangan sampai kepergian Zardan membuat kita berjauhan. Kamu tetaplah putri mami. Bukan begitu, Pap
Sayang, jangan sungkan kalau mau main ke rumah mam
ap kakak perempuan Rama sendiri," sambung Ra
ersenyum. Hampa yang kini dirasakan oleh diri Arina. Kehidu
karena semua kenangan akan mas Satria semua ada di sana," jawab Arina lirih. Suara Arina serak, ten
hun pun
alam pekerjaannya. Arina berharap dengan sibuk beker
duduk bersama papa dan mamanya. Raut wa
ak
enahan emosinya melihat Arina masih dengan pendirian
dunia. Mau sampai kapan kau akan terus menyendiri. Apa kamu ingin sampai papamu in
ngin menunggunya, Pa," jawab Arina dengan menundukkan wajah,
ina tolak. Arina merasa jika Zardan masih hidup, jenazah yang tiga tahun lalu dimakamkan bukanlah
in memiliki cucu yang bisa mewarisi semua harta kami. Zardan sudah tenang d
ra cintanya dan kewajiban sebagai seoran
i nak. Papa mohon sebelum Papa pergi menghadap Yang Kuasa, Papa bisa melihatmu bahagia dan memberikan keturuna
laki pertama yang selalu mencintai dan melindungi Arina. Arina tidak tega melihat kulit yang
lupakanlah permintaan kami ini." Yeni menghapus air mata Arina dan mengecup kening ini dengan penuh kasih sayang. Di
menerima perjodohan ini?" tanya Arina denga
ng yang akan menjagamu kelak, disaat kami sudah tidak ada di dunia ini lagi." Papa mengusap
il napas dalam-dalam lalu mengembuskanny
a menyetujui perjodohan ini,
arkah itu