au. Dinding abu-abu metalik dan karpet tebal di bawah kakinya tak mampu meredam guncangan dalam da
blik Aditya Maheswara. Lalu
lm. Tapi Keyra tahu ini lebih dari sekadar permainan. Ini a
ai marmer. Aditya berdiri di ambang pintu, mengenakan jas h
putih tebal dengan kop Maheswara Corp yang timbul
N KERJA SAMA PERSONAL (PE
ngkat. "Tiga bulan. S
suri setiap baris dengan cepat, tapi kata-kata di san
blik Aditya Maheswara. Ia akan mendampingi dalam kegiatan sosial,
lannya, Mahes
luruh utang ke
inggal, keamanan, dan a
0.000.000 (lima miliar rupiah) yang akan
aran kontrak akan dikenakan sanksi hukum
a me
Utang lunas
pi
Identitasnya. Integritas
la," gumam
n ke arah jendela. Dari sana, kota Jakarta ter
atar. "Membiarkanmu hancur saat orang lain bersulang atas penderitaanmu. I
anya terasa berat, seakan ada dua s
dirimu." gu
unya cara untuk me
nang seperti biasa. Ia menyodo
u kau
Ia melihat jemarinya sendiri gemetar. Bukan karena takut-tapi ka
aan. Di sisi seorang pria yang mungkin leb
katanya lirih.
Tiga bulan. Dan sete
ata sejenak. Lalu
le
uh pelan k
s. Bukan senyum manis,
atang... d
yapu rambut panjangnya. Dari lantai 56, suara kota hanya terdengar seperti bisikan jauh. Ge
rkata, "Publik menyukai simbol." Maka cincin pertunangan palsu pun diberikan, lengkap dengan c
wa kecil
a Aditya Maheswara. Yang ada hanya strate
aman kuat pria itu...
u tak pernah menyentuhnya sembarangan. Tak pernah bicara kotor.
uh, tapi mengendalikan. Bukan membu
Keyra berada
ngubah Keyra menjadi ikon sosial baru dalam semalam. Gaun hitam klasik. Rambut disanggul lembut. Tatapan dibuat setengah mal
h me
n terd
enguasa Maheswar
isah dari dua dunia yang bertabr
ersungging manis. Tapi dala
e samping, ia menangkap tata
ala arah. Setiap gerakannya kini bukan mili
nan baru s