ninya, ia bingung harus mencari uang dari mana untuk biaya operasi ayahnya. Bahkan Leora tidak
u kehilangan papa. Cuma papa yang aku miliki,"
ketika ia melihat seorang wanita paruh baya di tengah ja
e, aw
nya hingga keduanya terjatuh di pinggir jalan, siku Leora terasa saki
apa?" tanya Leora setel
nyaan Leora. Sejenak, Leora menghela nafas lega, wanita
tu," kata Leora memban
mu?" tanya wanita itu sam
nyumannya, "Nama saya
dan untuk menghindari pertanyaan tentang perusahaan ayahnya yang bangkrut. Prayoga adalah seorang pengusaha, yang sesekali dilip
lis, menunggu kelanjuta
" lanjut Leora samb
dah menolongku," kata Rumi, yang di
Dan mata cokelat, yang membuat Leora sedikit terpesona saat melihatnya. Ja
ora, tepatnya ke arah Rumi
Leora, terpesona oleh
pria itu terlihat khawatir, sambil men
a merasa kesal dengan pria yang ada di depannya, ketampanan pr
Leora menggerutu pelan, lalu berdiri me
ja, aku hampir saja tertabrak
rsimpan sifat arogan dan kasar. Membuat siapa saja yang melihatnya akan bergidik ngeri dan akan berpikir dua
Leora dengan kasar. Membuat wanita itu menge
ntak, mencengkeram lengan Leora dengan kas
ora merasakan sakit di
ndarai mobil. Bagaimana aku bisa menabrak ibumu, dasar setan!"
mu!" Adnan mengancam sambil mengencangkan cengkeramannya pa
n kasar, menutup mulutnya dengan tangan. Dia tidak menyangka ada
n? mengapa Engkau mempertemukan aku dengan manusia sep
a. Leora yang menolongku," kata Rumi sambil
meminta maaf karena telah salah menilai Leora, Adnan malah memalingkan wajahnya. Dengan sifat ar
ti Adnan. Ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan manusia yang sombong dan menyebalkan
minta ibunya untuk pergi. Tanpa mera
atanya sambil menarik ta
di tempatnya. Ia menoleh ke arah Leor
ku akan bantu mengobati lukamu," kata Rumi menatap Leora s
rumah Rumi. Apalagi melihat raut wajah Adnan yang tidak senang, kini ia me
ku mau pulang saja," katanya
nku, ya, anggap saja ini sebagai
a, Leora mengangguk men
usan ngobrol di sini?" tan
nggapi anaknya yang s
a Rumi yang di se
ju mobil BMW milik Adnan dan
nya memandang ke seluruh penjuru ruangan, dengan warna emas yang mendominasi selur
mi sambil menepuk-nepuk sofa di sam
Rumi. Sementara Adnan memilih untuk pergi begitu saja, ia sama