wa obat Rumi. Dengan lembut ia menepuk punda
Hans mengingatkan Adnan untuk tidak
mengerti lalu ber
t, melihat raut wajah Adnan yang terlihat marah. Leora spontan saja mengatakan itu semua, ia tidak tega
i," ucap Leora santai menatap Adnan, lalu berbalik me
angat marah, baru kali ini ada yang berani melaw
n menggeram, memilih diam, lalu melipat tangannya di depa
erasa kasihan pada Rumi yang terus menangis setelah Adnan membentaknya
engarkan aku dul
u? Apa kamu akan membunuhku?" tan
aku bukan pembunuh. Percayalah, tidak ada pembunuh secan
irimu cantik? Ck, sepertinya kamu tidak pernah bercermin," u
lah baru akan muncul nantinya. Apalagi Leora akan bekerja sebagai asisten ruma
, demi papa,' pikir Leora sambil mengusap-usap dadanya,
t Leora sambil tersenyum manis. Menatap Adnan dengan sudut matanya, sedetik kemudian ia mendapat tatapan
jika ada pembunuh di dalam kamar?" Dia
" kata Leora
ela napas lega. Di satu sisi, Adnan merasa heran. Bagaimana mungkin ibunya menu
menatap Adnan dan Hans secara bergan
ns mengangguk dan memberikan
amun tatapan Rumi masih kosong, seakan tak ada kehidupan dalam dirinya. Leora men
anya Leora tersenyum canggung sambil
pergi tanpa mau menjawab pertanyaan Leora. Adnan berjalan sa
ya. Tak lagi heran dengan sikap Adnan, dari dulu hingga sekarang
tarkan," kata Hans den
ntuk beristirahat. Setelah meminum obat, kondisi Rumi lebih baik dan lebih te
" kata Leora membantu Rumi
Tatapannya kosong, tidak ada sepata
u ya," kata Leora sa
Kamu mau pulang?" tanya Rumi se
. Bolehkah saya mulai bekerja besok?" Leora berpikir bahwa semakin cepat ia mulai be
k pagi," jawab Rumi dengan
menatap Rumi lekat-lekat, entah mengapa saat ia melihat Rumi. Leora merindukan ibunya, se
ata Leora mencium punggung tangan
angan menyilang di dada. Sama seperti gaya Adnan, bedanya Hans lebih bis
a sebentar?" tanya Asisten Hans,
asaran dengan apa yang ingin dibicarakan Hans. Akhir
g ingin kamu bi
alan melewati Leora. Leora mengangkat bahu dengan
isten sama saja, menyebalka
ke depan, tepat di
Hans?" tan
umi tadi?" Sebuah pertanyaan keluar dari mulut
s, karena raut wajahnya yang serius. Tidak pernah ada e