ng Daniel sempat menghindar. Menjadikan peluru
lemas dan jantungnya berdetak kencang.
Daniel. "Apa kalian tidak punya hati! Jika Daniel tertembak apakah kalian aka
palsu itu kembali berbicara, "Jangan banyak bicara!" Setelah mengatakan i
nakan sebuah kain dari belakang. Kain itu sudah lebih dulu
berusaha memberontak, tetapi percuma. Kesa
ta segera ke markas utama sekarang. Ayo bawa mereka berdua!"
uruhan? Para bawahannya saja
diri, menulusuri jalan yang jauh dan sepi. Tidak hanya itu, markas utama mer
uah bangunan tua yang cukup menyeramkan. Aluna dan Daniel yang sudah mulai
na merasakan kepalanya sangat pusing. Keseimbangannya tidak stabil,
uk
aimana tidak. Aluna di dorong dengan kasar dengan kepala ya
tanya Daniel khawatir, walau
di dorong sama mereka. Kaki
ku melihatmu." Daniel menghela napas kasar, bisa
juga bernasib sama sepertinya. Pasti Daniel juga di dorong o
akk
gat kasar. Aluna bisa mendengar dengan jelas suara
. Dia adalah Arsenio Ganendra, seorang mafia kejam dan tidak berperasaan yang sudah sering mencul
balik kacamata hitamnya, Arsenio menatap satu persatu korban yang
nya untuk terakhir kalinya," ucap Arsenio dengan senyuman licik, suar
luna dan Daniel. Hal itu membuat Aluna menghela napas lega, kare
matanya menatap Arsenio yan
menatap Aluna, yang sangat mirip d
nio menggelengkan kepalanya, namun ta
berikan. Aluna yakin jika Arsenio adalah dalang dari semua penculikan itu, b
angannya. Aluna menoleh menatap Daniel dan sekitarnya, betapa ter
mata Aluna berkaca-kaca setelah melihat beberapa orang menangis pilu dan ada pula yang
ya yang terlihat santai, tangan Aluna meng
n, ha? Kita sesama manusia, kenapa kalian sangat jahat!" Aluna de
tatapan tajamnya kembali menatap wanita itu. Dia bangkit dari tempat dudukny
rusannya denganmu?" ucap Arsenio tega
enyamakan posisi mereka. Tangannya tergerak melepas
gan berani, dia bukan tipe wanita yang pasrah dengan keadaanya. Tidak ada yang bisa men
ahkan anak buah Arsenio ingin bergerak memberi hukuman
dia terus mendekat ke arah Aluna dan berhenti tepat di telinga Aluna. "Baru k
a takut jika Arsenio nekat membunuhnya. Tetapi Aluna juga tidak b
gelus leher Aluna sensual, kemudian turun perlahan. Sementara Al
ri! Kamu pikir kamu itu siap
Selama ini tidak ada yang berani melawannya, dan sekarang seor
ngan tatapan tajam. "Kamu bebas berbicara sekarang, karena tidak tau s
i ini Daniel yang berbicara, dia tidak aka
iel, dia kembali berdiri di depan Aluna.
akk
sekali namun berkali-kali. Arsenio memang tidak punya perasaan da
a di siksa berteriak memberontak. Dia
teriaknya nyaring di s
o
saja Arsenio kejam dan tidak berperasaan, dia kembali
rah. Hidupnya sudah berakhir, perlahan dia kehilang