bersimbah darah. Hidupnya sudah berakhi
ma bersamaan dengan pistol A
amun sialnya salah satu korban penculikan yang ada di belakang Daniel menjadi korban Arsenio. Jantung Daniel ber
, dadanya naik turun menahan emosi. Dia menatap Daniel dengan tatapan ti
" Aluna kembali berteriak, kali ini air matanya tidak bi
arena dia tau jika dia bergerak sedikit s
ian dengar!" bentakan Arsenio
ini, aku tidak akan segan-segan membunuh kalian!" sambung A
menatap Daniel, lalu kembali
dalam hatinya. Daniel tidak mau mat
ttt
angan kirinya mengambil ponsel di saku jasnya. Sedangkan ta
ertera di layar ponselnya. Kemudian dia menurunkan pistolnya, dan
menoleh menatap bawahannya lalu berkata, "Kumpulkan semu
ara Aluna masih terdiam di tempatnya, dia tidak menyangka ada
di tembak Arsenio, Aluna yakin orang itu mati mengingat
iapa dia sebenarnya," gumam
*
rsenio harus segera pergi dari markas utama. Jarak antara markas utama dan perusahaan Alexander
e ruangan ayahnya. Raut muka datar dan tatapan tajam menjadi ciri kh
dak mau basa-basi lagi. Dia hanya berdiri di depan meja
sang putra. Helaan napas terdengar, bahkan bukan hanya satu kali Arsenio be
duduknya. Kemudian menghampiri putra tunggalnya, lalu
sung saja pada intinya, aku tidak punya banyak waktu. Apa m
io! Itu bahaya untukmu!" perin
p Alexander dengan tajam lalu menjawab, "
ni ayahmu!" Alexander yang mul
Kata siapa? Semenjak Mommy sudah mati, aku juga kehilangan ayahku!" uj
Atau nenek kesayanga
n sayang tulus padanya. Alexander tau, kelemahan Arsenio hanya ibunya dan juga
mau!" sentak Arsenio
i perkataan ku!" Alexander
dak dingin, kedua pria itu s
Arsenio masih
ikuti saja perintahku!"
pikir aku bodoh? Aku tau semua yang ada dalam otak kamu, jika aku tertangk
pernah peduli denganku, kamu hanya memikirkan karirmu da
i pada Arsenio. Kalian salah besar! Alexander bahkan lebih kejam dan tidak berperasaan melebi
Satu tamparan keras dari
alu berkata, "Aku tidak akan pernah lupa, jika Mommy mati karena keegoisan
aku tidak bisa membiarkan itu!" gumam Alexan
o, yang meninggalka
Alexander, melainkan Arsenio sendiri yang mendirikannya sampai bisa sukses tanpa bantuan dari ayahnya. Walaupun
ul samsak yang ada di pojok ruangan. Benda itu y
nya karena Mommy aku tidak membunuh pria tua sialan itu. Arggh!" Suara Arsenio menggema
.. T
tu terdengar, dia lebih dulu menghela napas menenangkan dirinya.
ah Arsenio, masuk ke dalam membawa
culik, tuan," ucap anak buah Arsenio sa
ali mengeceknya dan menemukan beberapa kejanggalan. "Kenapa data wanita yang mem
a yang tidak gatal lalu menjawab, "Sepertinya perempuan itu memang tidak
menatap Hans, seolah siap m
ak
an keras, emosinya kembali memuncak. "Apa itu berarti
. Namun tak lama kemudian dia kembali berkata, "B-bisa jadi seperti itu
, tuan? Kita tidak bisa melepaskannya begitu saja, itu akan sangat berbahaya bagi k
dak pernah melepaskan mangsanya begitu saja, semua orang yang sudah
a sambil menoleh menatap Hans, lalu berkata, "Cari
tapi jika tidak menguntungkan buat kita, serahkan saja padaku, aku akan mengurus