img DIGILIR PREMAN (Istriku Dibawa Kabur)  /  Bab 6 Preman Tanggung | 85.71%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Preman Tanggung

Jumlah Kata:1493    |    Dirilis Pada: 08/05/2025

ah santai menyusuri jalanan kompleks. Langkah kakinya mantap, r

yang cukup membuat kepalanya penat, jogging seperti in

dari ekspektasi. Sambil menyeka keringat di pelipis dengan handuk

-seolah dunia sedikit lebi

sung pulang. Ia belok ke jalan menuju pasar, lebih tepatnya Toko

esekali ia diberi bonus sabun atau mi instan cuma-cuma, apalagi kalau sedang bawa cerita lucu atau kabar

untuk belanja bulanan. Istrinya lebih suka ke supermarket besar yang ber-AC dan estetik, tapi jarang h

, suasana pasa

tepat di dekat lapak bawang dan tomat-t

s! Uang say

osnya kusam, otot-otot lengannya terlihat dan ada beberapa tato buram di leher

uang! Gua balik semua d

Beberapa pedagang lain berbisik, "Itu si Gimbal, anak ba

ak ada sorakan heroik, hanya bunyi

" ser

leh. "Apaan

n lu dari keru

lalu terkekeh. "Wah, sok jagoan

untuk membuat si Gimbal sedikit ragu. Tapi seperti kebanyakan pr

sebelum gua cabut

udung ibu pedagang itu, dipelintir ke belakang dengan gerakan bersih. Gimbal terhuyung, mulutnya mengumpat, t

kan tubuh dan menangkap lengannya, lalu mengaitkan kaki di belakang lut

. Beberapa ada yang bersorak, bebera

. liat

Fer

jambret itu, kan? Yang ngejatu

annya ke punggung dengan teknik penguncian. "Lu kuat,

memanggil petuga

masih menangis, kali ini karena lega. Ferdy memu

, Mak," uja

pas dalam, dan berjalan lagi. Langkahnya santai, seolah ke

gudang mini dengan tumpukan karung beras, rak minyak goreng

un itu langsung meletakkan pulpennya dan berjalan cepat mendekati pintu. Senyumnya merekah

uga aku kangen," ujarnya hangat s

tanpa berlebihan. "Kangen bel

Tapi lebih kangen ketenangan yang selalu

gegas keluar. Salah satunya mencium tangan Ferdy begitu saja. Ferdy aga

" ujar Ferdy, separuh malu, separuh s

yang ngajarin begit

ulu bikin toko ini bisa tetap buka sampai sekarang. Kalau bukan karena

has panjang. "Itu sudah lama, Tan. L

awang sebentar. "Iya, iya... memang. Tapi tetap

seorang kakak atau ibu. "Ayo, ayo. Butuh apa aja hari

ling pandang. Bukan karena kesal, justru karena mereka tahu: ketika Ferd

ikumpulkan dan ditumpuk rapi di dalam ka

an kayak biasa," ujarnya sambil

erpura-pura tak paham. "Kenap

at. "Tan, aku pelanggan tetap, bukan cu

dy... Kamu tuh kalau gak ganteng dan galak, p

unya orang tua, Tan

rga sesuai etalase, Tante Mila lal

Saya bawa sendiri, pe

n aku juga mau ke rumah saudara yang kebetula

kecut. "Itu mah

mak

anda kalah. "Ya udah deh.

di hanya memperhatikan ikut berseru, "Wuih,

n lain cuma dikasih plastik, i

para anak muda itu mengacungkan jempol ke arahnya s

berbisik ke Ferdy, "Kadang aku berharap... kamu tuh jangan

i Tan, aku enggak pernah

yang bikin su

t lebih asi

ncur dengan Pajero milik Tante Mila. Niwan han

na sih tepatnya?" tanya

, di atas bukit. Bisa lew

a? Katanya banyak per

di bagian belakang. Say

bisa cuci mat

ya dilihat dong. Kan tiap hari

u nggak kelihatan udah puny

arga, mantan tetangga. D

dohin

hin sam

un makin santai, bahkan m

kelab? Sama cewek-cewek malam i

a berkerut. "M

tidur sama salah

pernah, Tan. Duit aja pas-pa

grati

. Yang di rumah

mu. Tapi mungkin istrim

Saya nyaman sama i

n cuma ramah, tapi punya sisi lain y

ila berubah. "Mas Ferdy pu

a-lama jatuh cinta juga. Udah puny

ya sulit dibaca. Ferdy mulai mer

i banyak nanya. Sekarang gan

sudn

s, tapi nggak perna

bah. "Dia jarang ke sini

ke

ng pulang. Dia buka kios baru

k pelan. "Tante

a. Tapi lama-la

apa

ap. Mungkin karena udah tua.

rius. "Tante masih cantik.

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY