ku udah coba berbagai cara. Tapi nggak ada yang ber
alu, "Boleh nanya yan
la melir
nggak... ya, ti
dur di rumah sih, ya kadang di sofa. Tapi hubungan suami-
ihat kekecewaa
, kalau me
ukur bisa curhat. Udah la
gunany
m hangat. Mobil berhenti di
n, Tante Mila menahanny
apa,
ini kamu se
ning. "Sepertinya si
arga. Udah lama nggak jalan-jalan. Bisa teman
api kalau perjalanannya jauh atau sampai menginap, ia harus mempe
n?" rayu Tante Mila d
u jadwal. Takutnya ada urusan ngedadak. Maklumlah bis
abarin aku ya, kapan
ahakan secep
ditemani jalan aja kok. Kalau Niwan bisa bawa mobil sih,
, Ta
ahu rumahnya yang sebenarnya bisa dikatakan paling mewah dan besar di kompleks itu. Ferdy memang senantiasa
rang belanjaannya ke rumah dengan menyusur
melakukan pekerjaan kasar, walau semua tahu, siapa Ferdy y
eskipun dia sangat mampu melakukannya. Sebagai pebisnis sukses yang pernah tumbuh da
n mereka bukan untuk membinasakan, melainkan untuk membina. Di tangannya, banyak ana
ng tak pernah benar-benar bisa dijelaskan dengan logika. Ia terpikat oleh sisi liar lelak
buatnya merasa hidup, bebas dari segala kemapanan dan kendali. Atau mungkin, karena di balik jubah keanggunannya, Tania menyimpan dahaga
han yang masih asyik mengempeng botol susu. Bukannya membantu, keduanya malah sibuk "ikut terlibat" dalam uru
ang tersisa. Untunglah Tania datang seperti pahlawan super-lengkap dengan daster da
ar Mama yang beresin!" katanya sambil m
ng rindang, ia duduk berselonjor sambil mengawasi Rayhan yang mengejar ku
n senyum tenang. Harmonis, hangat, dan jauh dari drama. Tidak heran jika beberapa tetangga yang kebe
a puluhan, mengenakan sarung dan kaus oblong-Pak Hamdi, ayahnya Rizky. Lelaki tua itu diken
ntar?" sapanya sambil melirik ke arah Rayh
kursi plastik. "Lho, Pak Hamdi, m
Rizky, anak bungsunya yang sering nongkrong di halaman belakang i
itu, badungnya kebangetan. Hobinya kebut-kebutan tengah malam, nongkrong sam
gan bisa kalem. Kena omongan njenengan itu, lho...
ya pedas, kelakuannya ngeselin, tapi hatinya empuk. Anak itu memang but
u apalah yang njenengan bisa. Bukan buat cari uang, tapi biar dia ngerasa punya arah. Kalau denger
anak itu. Ibarat petasan, nyalanya kenceng, tapi masih bisa
tu-tempat yang sederhana, tapi bagi anak-anak muda kampung ini, seperti markas impia
ang taruna... saya tahu dia masih punya
ya, Pak. Hatinya besar. Cum
i atasnya tersusun rapi sepiring besar ayam goreng, sambal terasi
tan," ujarnya sambil meletakkan makanan di meja kayu kecil di tengah halaman. Suara
saya selalu betah main ke sini. Rumah ini adem... ena
i, udah lama lho Rizky gak nongol. Kemana aja sih anak itu? Biasanya
dia... makin ke sini makin sulit ditebak. Kadang katanya tidur di rumah temennya, kadang malah katan
ahal anak itu pinter, idenya selalu nyeleneh tap
erdy. Minta tolong, kalau bisa diajak pelan-pelan. Saya percaya
cuma nyasar arah. Biar saya tarik pelan-pelan. Lagian, saya juga butuh tim buat proy
erdy. Saya gak bisa balas apa-apa, tapi kalau
gan tenang. Tak ada suara TV, tak ada gadget, hanya obrolan ringan, sendok yang
ak manja. Justru bandelnya itu yang jadi daya tarik. Kalau bicara, ceplas-ceplos. Kalau tertawa, bisa menular. Tapi yang bikin
muda, ya..." ucap Tania pelan sambil tetap si
ngadepin bocah keras kepala, cuma d
ng Dedi Mulyadi, Bapak Aing, Gubernur ki
arakan. Tapi dia memilih diam. Ia bukan tipe suami posesif, dan Tania bukan perempuan sembarangan. Mer
dan Rayhan kini duduk berdua sambil makan kerupuk. Senyum merek
dua malam bersama Rizky, benar-benar tak akan pernah dia lupakan. Rizky ba
waktu dan kesem
*
da adegan dewasa yang lebih eksplisit
ma k
*