ab tegas, suaranya d
ebelum akhirnya berkata, "Will, kita sudah ke
osi yang mulai bergejolak. Ia tahu Selena selalu memiliki cara unt
Zanilla adalah istriku sampai kapan pun. Walau aku tidak bisa memberinya barang mewah, dia tidak pernah mengeluh sama sekali. Kita haru
ptakan masih ada di sana-barang-barang berserakan, hasil dari emosinya yang meledak. Perlahan, Will
isinya-jaket untuk ayahnya. sepatu untuk ibunya dan keme
a ters
ya untuk membeli semua ini, tapi tidak ada s
sinya tanpa alasan, sementara Zanilla hanya berusaha melakukan yang terbaik untuknya dan ke
mengumpulkan barang-ba
rasa cemas menguasai dirinya saat
sepi. Ia berjalan tergesa-gesa ke ruang tamu, matanya menyapu setiap sudut ruan
saat pintu dapur terbuka, yang ia temukan hanyalah keheningan. Tidak ada jejak istrinya di
mereka. Pintu lemari pakaiannya ia buka dengan kasar, dan matanya langsung membelalak saat m
dilihatnya. Dadanya terasa sesak, pikirannya berusaha
gi?" gumamnya pelan,
r kamar, matanya tanpa sengaja tertuju pada meja samping tempat tidur. Ada sesuatu di sana-sebuah
n sedikit gemetar, ia mengambil s
a ini aku berusaha terbaik untuk menjadi istrimu dan
pertama. Ia mengerutkan kenin
siapa-siapa bagimu. Kau tersenyum bahagia di saat dia di sampi
nyum saat bersamanya? Ia tidak ingat, namun jika itu yang dilihat Zanil
hu kau menikahiku hanya karena hutang budi. Sebenarnya kau
a menikahi Zanilla bukan hanya karena hutang budi, bukan hanya karena rasa
g kau butuh a
menjalar dalam dadanya. Tidak.
tidak mengambil uangmu sama sekali. Uang yang aku gunakan untuk membeli pakaian adalah uangku sendiri. Karena aku tahu kamu bekerja keras u
at itu di tangannya, sementara matanya menatap koson
seharusnya bera
menuju lemari. Ia menarik laci dengan kasar, menemukan buku tabun
nar-benar
*
ir di pipinya, meski ia berusaha menghapusnya dengan punggung tangan. Hatinya
adanya. Ia bahkan tidak tahu harus pergi ke mana. Yang jel
r. Usahaku hanya sia-sia. Tidak ada satu pun dari mere
at. Langkahnya semakin berat, seolah-olah tubuhnya tid
u bebas bersamanya. Anggap saja aku hanya nu
emilikinya. Karena aku tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua. Makany
pergi sejauh mungkin, meninggalkan semua luka ini di belakang. Namun,
i hadapannya. Jantung Zanilla berdegup
bil dengan cepat. Mata mereka dingin dan ekspresinya keras. Tanpa banyak
illa berontak, namun cengke
andingkan dengan kekuatan mereka. Pria lainnya mendorongnya mas
lla, namun suara klakson kendaraan
nya di dalam. Jantungnya berdebar kencang, r
Kemana mereka
alan yang ia kenal, membawa Zanilla