sif dan misterius di jantung kota. Lampu-lampu neon yang menari, dentuman musik yang menggema, dan para tamu dari
andar biasa-terlalu menawan untuk dilukiskan dalam kata-kata sederhana. Wajahnya bagai lukisan klasik yang dilahirkan kembali di era modern-mata bening seolah menyimpan rah
Proporsinya sempurna, lekuk-lekuknya bukan sekadar daya tarik, tapi manifestasi dari keanggunan dan kepercayaan diri. Ia bukan hanya cantik; ia adalah magnet yang
steri yang menggoda, wibawa yang menundukkan, dan luka yang tersembunyi di balik senyum mahalnya. Ia bukan hanya seo
mereka bukan para gadis malam murahan. Hostes, julukan mereka. Dan Joanna adalah pem
ngan nada yang seolah menyihir. Gaunnya selalu pas, rambutnya selalu rapi, dan senyumnya-jarang sekali muncul-menjadi h
fnya dengan tenang dan penuh wibawa, namun tak ada yang tahu di mana dia tinggal, sia
ahkan ada yang mencoba memikatnya dengan puisi dan janji cinta sejati. Semua ditanggapi dengan seny
terlalu kebetulan, mendesak nya melakukan pernikahan kontrak secara tiba-tiba. Dan hal tidak terduga terjadi, sosok la
-
ngan satu sentuhan ringan pada panel sensorik, pintu terbuka perlahan, memperlihatkan interior ruangan yang temaram
dis baru tampak gugup, duduk kaku dan memeluk dirinya sendiri. Mata Tuan Bong menoleh cepat ketika Joanna masuk, dan senyum si
uan Bong, berusaha terdengar santai, namun suar
an ke arah sofa, lalu duduk di sisi seberang, menyila
sesuai dengan harapanmu
rlalu kaku. Tidak bisa diajak ngobrol, hanya menund
duk makin dalam, tam
namun tetap elegan. "Setiap gadis di sini bukan sekadar hiasan. Mereka dilatih, bukan untuk dip
berani menegurnya selama ini.
. Lalu, suara Joanna kembali terdengar le
hanya untuk minum atau ditemani. Kau
. Gelasnya berhen
u tahu?" gumamnya, n
Aku tahu banyak hal, Tuan
emberi isyarat halus kepada gadis muda itu untuk pergi. Setelah pin
iba, namun tetap menjaga jarak emosional. Ia tahu, malam ini akan menjadi malam
n keteguhan yang entah bagaimana selalu berhasil meredakan gejolak batinnya. Dalam dunia
mi tidak lagi seperti dulu," ucapnya pela
ria yang duduk di samping Tuan Bo
endengarkan hal yang bersifat pribadi?" tan
a itu sejenak, lalu menj
nama. Baginya, yang utama adalah kepercayaan dan kerahasiaan.
icarakan hanya kepada segelintir orang. Bukan karena kita tidak percaya pada yang lai
ngkin, sekadar tahu diri. Ia bergeser perlahan, memilih duduk di sudut ruangan
uan Bong setelah itu. "Sangat bisa diandalkan
, lalu menatap Tuan Bong penuh rasa ing
nya lirih. "Dia sudah s
. "Kalau begitu... saya
menoleh,
yimpan perasaan terh
yangka Jo Anna bisa menembak
g saya tidak mengatakannya saat dia masih duduk di sini. Bisa-bisa d
elan, lalu tertawa lir
ang lain, Jean? Jika aku lebih muda lima bela
terlalu baik. Dan terlalu romantis untuk seora
"Aku tidak lelah dengan cinta... hanya terl
nting gelas yang terdengar saat
dia pantas untukmu. Pintar, tenang, punya masa dep
is terangkat. "Apakah And
ya dengan sangat baik? Sepe
.. ruangan ini terlalu gelap untuk melihat
atanya. Sikapnya. Kau akan mel
k?" Jo Anna mengangkat gelasnya. "Saya tidak sedang men
kekeh. "Kau m
a bodyguard Jo Anna muncul dari pintu m
ujar salah satu dari mere
Wajahnya seketika
iau menginap di
di wajah Jo Anna. Ia memalingkan wajah, menyembunyikan
. "Dan bahkan untuk memb
dari duduknya dengan anggun. Su
engurusnya nanti. Ka
mengangguk dan k
ada Tuan Bong. Tatapannya lemb
n pastikan Anda mendapat hoster yang baru. Seorang perempuan yang
belum kau berkata apa-apa, rasanya kepergianmu sudah
mbut. Kali ini, seny
ika Anda masih ingin me