img Sing The Dark  /  Bab 1 Cinta Pandangan Pertama | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Sing The Dark

Sing The Dark

Penulis: Renko
img img img

Bab 1 Cinta Pandangan Pertama

Jumlah Kata:1419    |    Dirilis Pada: 21/05/2025

ndrés ... plea

ra panas. Dia tak lagi memikirkan tetesan keringat yang membasahi kulit, pen

... k

reka yang saling memburu. Sensasi nikmat merambat, melem

...," lirih André

satunya jangkar yang menahannya agar tak terhanyut dalam badai gairah. N

seraya tersenyum kecil. "Selalu luar biasa." Dia memandang

tubuhnya pulih dari kelelahan. Matanya melirik ke arah ponselnya yang tergeletak di meja. Sudah sejak tadi notifikas

bebasan yang dia dambakan tak lebih dari ilusi. Takdir telah membelenggunya pada Ricardo,

biasa. Aku sudah mengirim

embuang waktu, Luisa bangkit dari ranjang, mulai mengenakan pakaian dengan gerakan cepat yang nyaris g

akan

awab Luisa tanpa menoleh. Dia sudah berdiri di

car

i?" Luisa

kan waktu bersama. Apa kau yak

, menatap Andrés dengan senyum getir.

menggoda masih mampu memicu gejolak dalam dirinya, meskipun mereka telah berkali-kali tenggelam dalam gairah hari ini. Namun, dia menahan

ke gelas. Dia menghampiri Luisa dan menyodorkan gelas itu. "Minumlah," ka

beradu sebelum akhirnya dia memalingkan wajah. Dia melet

bayaranku

s, terkejut dengan pe

lanjut Luisa. Dia meneguk minuman dari gelas

Andrés, bahwa meskipun dia menginginkan Luisa lebih dari sekada

eberapa kali jemarinya bergerak di layar sebelum dia memuta

r, dan tiga ratus lima puluh euro untuk ... jasa rah

kesepakatan mereka. Memang tak sebesar bayaran yang biasa dia dapatkan

nya Luisa, lebih untuk mengisi kehen

berputar. "Sekitar pukul dua belas siang," jawabnya singkat,

menunjukkan rasa penasaran yang se

depan cermin untuk memastikan penampilannya. "Aku harus mewawanca

r ruangan. Suara riuh bar langsung menyergapnya; alunan musik,

ceria Noelia, salah satu pegaw

usias. Dia memperlihatkan pesan yang belum lama ini masuk.

, matanya berbina

rus terang. Kalau kau butuh gaji lebih cepat, c

atanya. "Kau serius? Aku bisa saja dite

pa-apa, aku yang akan bicara untukmu," ucap Lu

emang teman sejati, Luisa. Kau

n senyuman ringan, seolah sudah terbiasa mendengar s

an!" sahut Noelia, melamba

r mereda di belakangnya. Langkahnya terhenti mendadak ketika t

hunya. Dia hendak melontarkan protes, tapi pria i

ak apa

an mata cokelat yang dalam dan memikat. Dia menelan ludah. Untuk pertama

itu mengulang pertanyaannya, me

an pria itu masih bertengger di bahunya, me

buat imajinasi liar menyeruak di benak Luisa, memunculkan rasa penasa

engan segenap kekuatan, dia memaksakan diri untuk kembali

cukup untuk membuat perut Luisa bergejolak. Pria it

a sudah bisa menebak siapa yang menghubunginya, satu nama

a tak sa

-buru, dia keluar dari bar. Seperti yang sudah dikabarkan, seseorang sudah menunggu untu

n sejenak. Rokok itu menjadi penenang yang dibutuhkan setiap kali dia akan menem

ah dengan ekspresi tak senang. Luisa menurunkan jendela, membiarka

ah hotel. Dia turun dan berjalan menuju lobi. Di tang

liputi oleh bayang-bayang politik dan kebijakan. Ricardo jelas tak ingin kabar tentang perselingkuhannya dengan penyanyi bar tersebar, karena

Ricardo sudah menunggunya, duduk santa

at," ucap Ri

ikan ciuman singkat di pipi pria tua i

i jubah, dan saat dia hampir menarik

suka terb

ingin segera meninggalkan hotel ini. Waktu yang mereka habiskan bersama t

yang ada di meja, lalu bangk

ucap Ricar

, alisnya ter

mengejek yang membuat amarah Luisa menggelegak. "Bukankah kau seorang p

. Dia yakin telah menerima takdirnya yang menghinakan ini, tapi pada kenyataannya, dia mendapati diriny

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY