a menyiratkan keterkejutan yang memudar menjadi amarah te
a ragu, dia menyusul, menghadang jalan Dalton di luar. "Tungg
apan mereka bertemu, dan dia dengan refleks mengangkat tan
pah. Tapi tolong, dengarkan aku," uca
i wajahnya, tapi dia memilih untuk menahan diri, jika mendengarkan Luisa bisa menyelesaikan semuanya. "Baiklah," kat
ran. Apa yang sebenarnya ingin dia sampaikan? Apa alasannya mengejar Dalton? Dia hanya tahu bahwa pesona Dalton telah m
r ini?" tanya Luisa, kata-kata itu terd
kesabaran yang mulai menipis. "Jika hanya itu yang ingin
i, tapi Luisa dengan cepat
ebih mantap kali ini. "Tapi bukan di sini. Kita butuh tempat yang lebih pribadi.
aja sekarang, agar semuanya cepat selesai," balas Dalton ding
menantang. "Kau ingin aku mengatakannya di sini? Baikla
pejalan kaki, tapi dia tak bisa mundur sekarang. Ke
u!" ucap Luisa la
uh keterkejutan. Bahkan beberapa orang yang kebetulan lewat langsun
mendesis pelan, wajahnya
pun. "Aku sudah bilang ini masalah privasi, tapi kau b
enyapu orang-orang yang kini menatap mereka
u?" Luisa sengaja mempertegas, nad
tapan tajamnya kembali ke arah Luisa, sementara bisikan orang-orang makin nyaring. Dia
sudut yang lebih sepi. Langkahnya cepat, dan begitu mereka berhenti,
rkan hal ... seperti it
u. Anggap saja aku jatuh ci
dak, itu bukan alasan bagiku untuk tidur denganmu. Kita tak mem
mengenal," jawab Luisa dengan penuh tekad. "Dan
nyum miring. "Maaf, tapi aku sudah bertu
lu berbohong
erlihatkan cincin yang melingkar di
ustrasi. Keinginan dan rasa kesalnya bertabrakan, tapi a
*
emutuskan untuk membuat Dalto
anya. Jantungku berdebar setiap kali m
Tanpa sengaja, pandangannya beradu dengan
kekaguman yang muncul dalam hatinya, tapi rasa itu cepat berubah saat dia tering
r. Dia hanya ingin menjaga jarak agar hubungan profesional merek
ngan mereka. Berinteraksi lebih jauh dengannya hanya akan membawa komplikasi. Untuk kenyamanan
eru salah seorang pria, menarik per
. Suaramu benar-benar merdu!" puji pria
gan para pelanggan, kali ini dia sengaja membiarkan dirinya dikelilin
di hadapan Luisa. "Tolong, tanda t
erkejut, bibirny
menandatangani dahi pria itu. Saat dia melakukannya, matanya
Luisa yang memegangerti perasaanku padamu. Luisa,
riak pria lainnya, men
canggung mulai menguasai dirinya. Dia tak siap dengan respons luar biasa ini, apala
uisa!" seruan me
in memekakkan telinga. Dia tak peduli dengan perhatian yang tertuju pad
jadi pusat perhatian,
sa pada seorang bartender y
let," jawab bartender i
tu terbuka, dia menemukan sosok Dalton sedang berdir
katnya, tapi tak menggubrisnya. Tanpa mera
h penciumannya, Dalton menoleh dan matan
sedikit bergeser ke samping saat dia beru
ini?" tanya Dalton, nada sua
. Dengan sikap santainya, dia m
ergeser, seolah tak ingin melewatk
atap seperti itu," kata Dalt
berbinar nakal. "Ingin aku ba
id
nya bahwa dia akan berada dalam situasi seperti ini, harus menahan diri dan
presinya berubah tajam. "Berap
atakan, "Aku penasaran, seperti apa di
ah. Luisa telah melihat sisi dirinya y
entuh perutnya dengan gerakan melingka
buskan napas tercekat, tubuhnya kaku sejenak. Sebagai seorang pria dewasa, dia sangat paham arti dari gerakan h
model off-shoulder itu, menggambarkan pesona seksi yang elegan. Dalam pandangannya,
gelora dalam diri Dalton. Dorongan yang kuat untuk menyentuh, untuk
ia tergoda oleh kesempurnaan Luisa. Tak mungkin. Dia suda
negaskan pada dirinya sendiri bahwa dia tak
egas. "Dan untuk apa yang kau lihat tadi, tolong lupakan." T
ri kejauhan. Pria itu tampak terombang-ambing, seakan kehilangan arah, terpera
tetap terarah pada Dalton yang masih ter