img Diperas Mafia Tengil  /  Bab 2 Radin | 28.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Radin

Jumlah Kata:1006    |    Dirilis Pada: 22/05/2025

bayaran yang semuanya tak mampu lagi berdiri karena terlalu banyak mendapatkan luka akibat amukan Radin. Mereka meringis, mengeluh kesakitan. Bahk

k batanya yang tidak diplester, ternoda darah enam orang pria yang dikalahkan oleh Radin. Meja kerja bergaya minimalis

a mengisinya. Kursi-kursi rusak tergeletak di mana-mana, seperti dihambur layaknya kertas yang ringan. Dua b

ihnya sudah lenyap, mungkin bohlamnya sudah pecah. Sebuah gambar bergaya ekspresionisme yang sebelumnya menghia

gira bisa menindas siapa saja dengan uang yang dimilikinya. Pria yang mungkin lebih muda lima tahunan daripada Radin itu

a tertancap pisau, ternyata berada dalam jangkauannya. Radin menarik pisau itu dengan santai, tak menghiraukan jeritan preman yang semakin

. Kalian sudah menculikku dan membawaku ke mari dan sebagai balasannya, aku memporak

endekati pemuda yang sedang ketakutan tersebut. Ia mengedipkan

masing-masing. Kecuali jika kau ingin bernasib seperti tempatmu ini," lanjut Ra

ertawa. Ia mengangguk cepat. Dia memang sebaiknya tidak mengatak

an terkecil itu ke atas, pertanda agar pemuda yang ia beri pelajaran tersebut menyamb

ng Radin. Radin menggerakkan tautan kelingking tersebut ke atas dan

jasnya yang acak-acakan, lalu melenggang meninggalkan

preman yang sebelumnya menyerangnya dengan pisau. Ia bersimpuh di dekat preman terseb

daripada sebelumnya. Pemuda yang sebelumnya diajak bicara oleh Radin, bergi

n pada preman tersebut singkat,

k, melihat CCTV yang menyorot, lalu melambai dengan tengil. Mena

ju lift. Sambil bersiul, ia mene

bertubuh kekar dengan posisi tangan berada di balik jas masing-m

ihat Radin, mereka buru-buru menuru

hingga tersembunyi di balik para pria kekar ter

menyelamatkan Bos. Tapi, sepertinya Bos tidak memerlu

cuek. Ia sama sekali tidak gusar atau marah karena lambatnya bala bant

i. Kuharap tidak ada gangguan lagi sampai aku bisa bertemu

," sahut Reza saat mengingat karyawan

atap Reza dengan tajam. Untunglah sang sekreta

g sangat cantik. Saya tidak bermaksud melecehkan wanita pilihan Bos," ucap Reza cepat. Me

memandang pintu ruang kerja yang baru saja menjadi arena pertempuran antara dirinya dengan pem

nak ingusan itu. Kalian bereskan saja mereka," ujar Radin. Set

adin telah bergegas menuju ke ruangan yang ditinggalkan oleh Radin sebelumnya. T

ta ke rumah anak ingusan itu,

k akan mengatakan apa pun yang dapat mem

galkan arena pertarungan yang akan b

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY