img Suamiku Karakter Game  /  Bab 3 Andai saja aku tidak pernah mengatakan hal itu... | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Andai saja aku tidak pernah mengatakan hal itu...

Jumlah Kata:1152    |    Dirilis Pada: 24/05/2025

pagar sekolah dengan tergesa-gesa, berharap itu cukup untuk menghentikan para Zombie yang mengejarny

na ketegangan. Namun, ketakutannya semakin memuncak

ad yang luar biasa. Mereka saling tumpuk, memanjat tubuh satu

tapi pintar!" gumam Ara deng

gkah kakinya menggema di koridor yang sunyi. Ara membuka pintu salah satu kelas dan

i salah satu meja kelas. Tangannya memegang kepalanya yang

irih, suara penuh dengan rasa penyesalan. "And

erus terdengar, seperti dunia perlahan-lahan runtuh di sekitarny

an

. Zombie-Zombie itu menghancurkan jendela dengan cara membenturkan k

t dan melemparkannya ke arah Zombie yang mulai merangsek masuk. Kursi itu menghantam salah satu dari m

pikirnya dengan n

rti labirin tanpa akhir. Kakinya melangkah naik, menaiki tangga satu per satu

langkah keluar ke udara siang yang sejuk, lalu segera mengunci pintu dari luar

untuk bersembunyi, hanya langit cerah dan angin yang sejuk

ak terkunci? Bahkan kuncinya masih tergantung di gagang pintu..

r

k!

aran dari hantaman mereka terasa hingga ke punggung Ara yang menahan

isiknya pelan, seperti do

yak. Tekanan di balik pintu se

r

bolan Zombie yang berhasil masuk. Dengan mata terbelalak, ia menatap ke arah gerombol

at ia menyadari bahwa tidak ada lagi tempat untuk lari. Di depannya, hanya ada jurang menuju tanah yang d

isa digunakan untuk bertahan hidup. Matanya tertuju pada kakinya,

arkannya dengan keras ke arah Zombie terdekat. Sandal itu menghantam ke

umam Ara dengan sarkasme, me

plastik panjang. Ia segera meraih pipa itu dengan tangan gemetar, mengge

a yang mendekat. "Hyaaa!" teriaknya sambil mengerahkan seluruh tenaganya. Pipa it

rti tongkat baseball, mengayunkannya dengan kecepatan yang mencengangkan. Suara pukulan

Tidak semudah itu, dasar makhluk menjijikkan!"

ng sedang bertarung di medan perang, menghabisi musuh satu per satu. Setiap ayunan pi

ng terus bertambah mulai membuat napasnya ter

desakan membuat gadis itu perlahan mundur, langkah kakinya terhenti setiap beberapa detik untuk

ngkahnya membawa dirinya s

aaa

angan keseimbangan dan tubuhnya terjatuh dar

a tubuhnya dengan kencang, membuat rambut panjangnya berkibar liar di udara.

khir hidupku?" pikir Ara de

uatu yang pernah ia bayangkan akan menjadi akhir dari segalanya. Ia ingin menangis, tapi a

a semakin jauh, digantikan oleh desiran angin yang

i selamanya, Ara hanya bisa menunggu

-

angunkannya dari kegelapan yang mencekam. Tubuhnya te

ng... Apa kau b

ulu matanya yang lentik bergerak pelan, membuka jalan bagi pandangan yang masih kabur. Pupil matanya

h berjongkok, menatapnya penuh kekhawatiran. Senyumn

k saja," ucapnya lembut, suaranya se

i wajahnya. Tubuhnya gemetar pelan, ia berusaha m

uh kekar dan sixpack... ini..." Ara menahan napas, dadanya berdebar hebat. Ia bahkan tidak mam

hantamnya dengan keras, Ara m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY