img Suamiku Karakter Game  /  Bab 4 Istri kecilku... ini aku. Aezar, suamimu. | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Istri kecilku... ini aku. Aezar, suamimu.

Jumlah Kata:1192    |    Dirilis Pada: 24/05/2025

t namun tetap tersenyum lembut. Ia mengulurkan tangannya un

mbut. Tatapannya penuh perhatian, seolah melihat dunia ha

ya. Tubuhnya membeku, seluruh pikirannya kacau balau, mencoba

ri? Pria asing ini, dengan suara berat dan wajah sempurna, memanggilnya istri. Ara menelan ludah, pikirannya p

ngan nada penuh kepanikan. Suaranya gemetar, seaka

dagunya dengan tangan kanannya, matanya menatap Ara dengan tajam na

a yakin, bahwa dia belum pernah bertemu pria ini sebelumnya-setidaknya, bukan di du

Nadanya tenang, namun penuh keingintahuan. Tangan kanannya masi

e and Zombie. Apa kau bernama Aezar juga?" Suaranya naik se

Istri kecilku... ini aku. Aezar, suamimu." Kata-katanya disampaikan dengan kehangatan yang

hannya terasa hangat, penuh perhatian, seolah dia benar-benar khawatir. Ara terpaku, tak mampu berk

seperti mimpi, namun setiap sentuhan,

ezar. Pertanyaan itu terlempar tanpa ragu. Ara merasa, tidak ada satu pun adegan pernikahan d

ut untuk menjawab, seketika kegaduha

k!

u, berderit menambah kesan ancaman yang nyata. Ara langsung menol

rgegas menuju jendela, langkahnya berat namun cepat. Dengan

zombie mengguncang pagar rumah, seperti binatang buas yang ingin masu

rapi di balik tirai. Dia menariknya keluar, menyelipkan ujung senap

hu itu! Aku pernah melihatnya di game. Tapi... namanya apa ya?" gumamnya sambil mengingat-ingat, ta

Dor

eluru meluncur cepat, menghantam zombie-zombie

enekannya di atas kepala, mencoba meredam suara yang teras

rputar seperti dihantam badai. Rasa pusing dan nyeri semakin kuat, membua

numbangkan gerombolan zombie. Dengan suara pelan, dia bergumam pada diri

nyembunyikannya di balik tirai seperti sebelumnya. Sete

al erat-erat di kepalanya. Tubuhnya gemetar, mence

uh kecil Ara dengan perlahan namun penuh kehangatan. Nada s

n Aezar mengalir ke seluruh tubuhnya. Dia tidak menyangka, dalam hidupnya, ia a

gelam dalam pelukan itu. Baru kali ini, selain ayahnya, ia merasa dipeluk o

enuh tenaga, langsung menghantam ulu hati Aezar. Tubuh kekar

ra dengan nada penuh amarah. Tatapannya tajam, namu

nadanya lebih terdengar seperti tercekik. Luka di ulu hati mungkin bisa sembuh, tetapi serangan verbal it

"Menjauh dariku, paman tua! Atau aku akan menendang organ reproduksimu!"

baik... Paman tidak akan mendekatimu." Ia mundur perlahan, ekspresi wa

an mesum!" Ara menyilangkan kedua tangannya d

frustrasi dan geli. "Huft... Dasar anak kecil." Gumamannya ny

epat, matanya menatap tajam seperti pedang yang ba

ur secara refleks. "Tapi itu memang benar, kan?" ujarnya, nadanya seperti menggoda. La

sih 20, aku sudah 30. Jadi wajar saja ka

begitu dekat, hingga dia bisa merasakan napas hangat Aezar

h lebih dalam. "Tapi..." Dia berhenti sejenak, cukup lama untu

h, menunggu kata

mangsa yang sedang menikmati mainannya. "Daripada p

a membelalak sejenak sebelum dengan cepat ia memejamkan mata, m

a-kata. Sementara Aezar hanya tersenyum puas, menikmati

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY