img PEMUAS TETANGGA  /  Bab 2 Pemuas | 33.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pemuas

Jumlah Kata:1623    |    Dirilis Pada: 25/05/2025

gi pada kegiatannya sebagai ibu rumah tangga.

mandi untuk mandi. Namun ia teringat, kain panjang yang biasa ia

jalur sempit menuju jemuran. Matahari sore masih menggantung rendah, m

ngannya tanpa sengaja tertumbuk pada sosok Rizal-lelaki muda ana

W yang terbentang luas di depannya. Sehabis shalat dia memang sering

masuk ke dapur. Namun langkahnya justru tergelincir. Entah karena

nahan dada, memegangi handuk yang nyaris melorot dari

ambil meringis kesakitan. Beberapa bagian tubuhnya tampak terbuk

arung, langsung berlari mendekat. "Astagf

n kaki dan lututnya terasa perih. Pahany

dat menahan rasa sakit. Ia masih memegangi handuknya erat-era

. Susan pun, dengan ragu dan malu yang memuncak, menerima bantuan i

a sebelah tangan Susan bertumpu di lengan kekar Rizal. Dan sebelahnya lagi menahan handuknya agar jang

dek-Susan meringis tiap kali menapa

paksa," bisik Rizal, suaranya renda

lu. Handuk yang ia pegang kini makin terasa ringkih, seolah bisa terlepas kapan saja bila

bangku kayu panjang dekat dinding. Ia lalu jongkok d

, Bu... bagian m

uh sendiri..." Susan menggeleng pela

handuk, wajahnya yang berkeringat, dan helaian anak rambut yang menempel di pelipisnya. Seketika

ya nggak sengaja,"

sih terasa di kakinya. Di balik ketidaknyamanan siang itu, ada sesuatu yang lembut dan asing

pulang, Bu?" tany

agi. Anak-anak juga lagi m

sakit?" Rizal k

Zal," jawab Susa

lebat terselip begitu indah. Berulang kali, remaja berusia setahun lebih tua dari Hafiz itu

u istriahat di kamar

narnya Susan merasa sangat risih, namun bagaimana lagi, karena dia merasakan kaki

duk di pinggir ranjang deng

iksa dulu," ucap Rizal datar sambil berusah

gelangan kakinya. "Pelan-pelan Dan!" pinta Susan

usan merasa sedikit lebih baik. Lantas Rizal menarik sedikit kaki Susan,

kiiiit, Zal!

ya. Dan perasaan geli itu perlahan mulai menimbulkan gairah dalam dirinya, apa lagi ketika telapak tangan Rizal naik menuju paha

eorang wanita yang ia dapatkan dari teman lamanya. Dan cara itu memang sa

nyak gimana, B

ndbody a

rias. Lalu kembali menghadap Saanti dan matanya nanar menatap sepasang payudara Susan di balik han

salah tingkah. Putingnya terasa makin keras da

otion pada kedua t

k lebih dalam. Ia menyentuh bagian bawah pergelangan

embut Susan tak

u ibu tiri temannya ini tengah dila

al, sambil terus memijit

n terbata, wajahnya mulai bersemu me

tnya secara bergantian kiri dan kanan. Selama itu juga Susan sangat

ijatnya, Bu?" tanya R

di kakinya membuat Susan memejamkan matanya. Rizal yang melihat hal tersebut sedikit meras

ni hanya sebenta

ang lutut, jemari Rizal naik sedikit ke atas

ya, Bu!" Rizal

Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ketika Rizal memijit bagian belakang pahanya, Ras

memenuhi isi kepalanya. Tubuh Rizal memang lebih kecil, ta

rkecamuk tidak fokus. Telapak tangan Rizal makin

usan kembali men

tanya Rizal, pur

gelombang birahi. Sentuhan Rizal semakin naik ke atas, menyingkap lebih banyak handuk yang

a sangat nikmat, bahkan bisa membuatnya terbuai. T

an juga Ustaz Ustaz Hasbi. Dia tidak pernah berani kurang ajar kepada siapapun, atau bahkan hanya denga

." Rizal meminta izin, dan Susan menganguk tak mampu menol

z, Rizal pun jadi

a. Sementara tangannya berada di balik handuk. Jemari kasar Rizal memijit d

kenakannya tertarik makin ke atas bahkan mulai dengan bebas memperlihatkan belahan kemaluan yang dihiasi bulu-

u?" tanya Riz

uk seraya mena

gerak-gerak menelan air liurnya. Dengan sedikit kesadaran Susan berpura-pura menarik ke bawah

a kamu, Rizal,' gum

celah kewanitaan Susan yang sudah makin basah. Mata Susan membeliak men

u mengakui jika dirinya sangat berharap Rizal membuka kain

ba Rizal mena

ya, Bu Ustazah!

asih, Dan." Ja

ya juga mau berangkat lagi ke pesantren, lagian tak

na Rizal berpamitan. Padahal sedikit lagi dia aka

ikamti daun muda pun h

makinya da

narnya Ust

a-liku kehidupan Susan, se

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY