sebuah ruangan mewah. Warna marun mendominasi, mengingatkannya pada ruangan elite di opera sabun televisi. D
Susan duduk di sofa le
ijat?" tanyanya sambil menyapu
," jawab Susan sambil menunduk
unya pengalaman pijat?" tanya Pak Zakir,
enek saya. Beliau tukang pijat terkenal di ka
sa memijatnya?" Pak Zakir mengucapkannya dengan n
"Saya bisa, Pak
emijat tamu yang tanpa pakaian sehelai pun. Tidak ada celana dalam, ti
ah? Jadi tamunya... t
san langsung terbayang bagaimana rasanya memijat seorang pria yang
kah lelaki kalau sudah ereksi harus dikeluarkan air maninya," batin Susan. Paling tidak b
lanjut Pak Zakir, mem
an di tempat ini," kata Pak Zakir menunjukkan jempolnya yang disisipk
crat, nah itu wajib dilakukan. Harus dilayani, tidak boleh
lakukannya. Artinya kalau aku menerima lima tamu berarti ak
a sangat jarang mendapat sentuhan dari suaminya. Hanya sebulan sekali itu pun terkadang tid
. Dia meminta terapisnya hanya memakai pakai
an semakin
akukan hubungan badan. Bagaimana, kamu s
ikir dulu, Pak, nant
a Pak Zakir tegas sambil mata
nunggu panggilan, setelah mendapat keterangan diterima atau tidak. Kalau tidak mau atau pikir-pikir dulu, i
ulai tidak dapat berpikir jernih Namun Susan ada ide unt
an gajinya, Pak
ma kamu. Melamar kerja memang harus tanya gaj
ambah bonus lima belas ribu per tamu yang kamu handle. Jadi kalau sehari kamu dapat tiga tamu, ke
menerima paling keci
a memberikan tip Rp. 50.000, setiap pijat. Jadi hitung sendi
pulang tiap hari seratus lima puluh ribu. Kalau itu dikalikan dua puluh dua hari sama dengan tiga juta tiga ratus ribu. Kala
laki Timur Tengah itu. Bayangkan saja, uang segitu hampir 2 kali yang biasa diberikan suamin
a?" tanya
Susan cepat hamp
elai rambut Susan, mena
kir berbicara dekat dengan wajah Sam
apa, Pak?" tan
us bisa memijat,
lakukan tugas saya untuk membuat tam
atu lagi yang paling penting dala
Susan masih her
pijat. Sama dengan yang dilakukan pelamar di luar tadi. Kamu lihat
pijat Pak Fahmi. Yang di lua
api dengan saya. Di sini, dan kamu
siap," lanjut Susa
ir sambil menarik tangan Susan dan berjalan
ple. Sebenarnya Susan merasa aneh memakai baju lengan pendek dan rok selutut, tetapi memakai ji
aan pelanggan itu," m
an memakai jilbab," tambah Pak Zakir saat
rima botol
kamu pijat sambil memakai jilbab, ya," kata Pa
ngangguk
dihiasi bulu di sekitar dada menyambung sampai ke pusar, walau usianya dia perkirakan sudah lebih dari 50 tah
usan. Dipandang seperti itu S
masih memakai celana panjang, ia tiduran telungkup di tempat kasu
kir sambil menarik tangan Susan
ndaknya yang terasa s
h dengan pelayanan kamu sebagai pemi
alah, Pak?" Susan be
ini tidak boleh ada tamu yang mengenakan pakai
AR
au copot rasanya menden
gan muka yang mendadak hangat dan memerah. Unt
aya tamu kamu yang aneh itu," Pak Za
ke tamu kamu,"
at menyembunyik
a dibuka ya, Pak," kata Su
akir sambil membalikan badanny
epat menarik tangan Susan supaya lebih mendeka
uka," pe
sti dia sudah kabur dari tempat ini. Dengan gemetar Susan membuka ikat pingg
lananya," peri
Pinggul Pak Zakir diangkat lalu kakinya juga diangkat hingga dengkul
t tapi matanya tidak berani kemana-mana. Hanya meman
kir menurunkan k
e
ma dengan milik suaminya, Namun karena penis itu baru dilihatnya, tetap saja dia merasa kagum dan tak
gi benda yang dia tahu bisa membuatnya nikmat dan puas jika masuk ke dalam dirinya itu. Benda sakti yang berjarak
k Zakir dan langsung dituntun memegan
*