ang CEO. Jam
AC yang menderu lemah. Nadira Atmaja, CEO PT. Lusia Beaute, duduk dengan tubuh tegap dan tatapan tajam. Bibir merahnya
i otaknya tak menangkap satu pun
n Pra
njulur dari bawah pergelangan tangan. Dan mata itu... mata yang sama seperti 12 tahun lalu-saat Nadira masih gadis S
lelaki i
Nadira langsung ba
_____________
dira, ada tamu interview posisi direk
. Tumit hak tingginya berdetak pelan menuju pintu. "S
gkah kel
e
Senyum it
yh
gi... Bu CEO. Wah, beda ya, dari terakhir kali kita... ngapain ya wak
ya menubruk tulang rusuk
ergi ke luar neg
ku cuma pamitnya di anta
am hati, tapi tidak bisa menahan gerakan tangan saat menyisir rambutny
dingin, tajam, tap
_____________
yhan di seberang. Tapi udara di antara mereka bukan udara kerja-it
iklan, bukan direktur," kata Nadir
Tapi aku lebih suka
han napas. Tubuhnya memberi respons lebih dulu dari otakn
balik?" suaran
a. Dan aku tahu... tak ada yan
tah karena marah, terangsang, atau dua-duanya. Tapi Reyhan tidak diam. Dia be
yahmu?" bisiknya. Nafasnya menyentuh tengkuk. "Kamu gemetar.
ingan. Tapi cukup untuk membuat tubuhn
sekarang, kamu bisa aku
an. "Tapi kamu gak
coba melawan, tapi pahanya saling mengg
ul membuatnya menoleh cepat-w
," katanya singkat, lalu m
fum, dan memori basah
_____________
ya dua tali dan sepotong renda. Putingnya terlihat jelas, mengeras. Bibirnya
atkan siapa yang pernah membuatnya mun
emen Reyhan. Dan be
igitan. Lalu melemparkannya ke sofa. Dia membuka lingerie itu seperti membongkar k
geliat, tangan mencengkeram rambut lelaki itu, punggung
. Tapi Reyhan tak berhenti. Dia naik ke atas
L
r. Sekali sodok
nya mencakar punggung Reyhan saat pria i
. bikin aku lu
karang kamu pu
Nadira tidak ha
pada cinta lama yang kini men