img UNCONDITIONALLY  /  Bab 5 Bucin | 8.20%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Bucin

Jumlah Kata:1338    |    Dirilis Pada: 27/05/2025

cin, romantis jadi ta

*

itu khatam sekali kalau setiap jam enam pagi Aurora sudah mengetuk pintu rumahnya setelah diantar Pak Liwon -sopir pribadi, ke rumahnya. Buat apa lagi kalau bu

kursi sebelahnya, tapi disitu sudah ada Pelangi. Dan Angkasa tahu kalau adiknya juga ogah bersitatap dengan Auro

persembahkan senyuman m

an tak suka. "Asa?"

Angkasa. Tapi, Asa juga artinya harapan. Karena Angkas

hagia lalu melakukan high five bersama Seruni. Sedangkan Arthur, Papa Ang

tu," tolak Angkasa datar

"Kenapa? Bagus, ka

egera me

pa berminat mengangkat kepala

a idenya tertolak oleh dua orang. K

sa. Dan kalau cowok itu mau, dia bisa memanggil Aur

wa geli sendiri d

sinis pada Aurora yang masih terlihat cekikika

*

ang Aurora dengan jarak agak jauh tiga meter. Ini karena mereka satu arah menuju

sa. Tentu saja cowok itu harus menghentikan langkah

embuat tanda khusus untuk memperlihatkan tingkatan para siswanya. Hijau untuk kelas sepuluh. Kuning untuk kela

hat kotak bekal yang ditenteng oleh gadis berkuncir kuda di depannya. Buk

PS 1," suara cewek bernama Kia terdengar malu-m

perlu repot-repot menerim

a

ng akan me

inya dengan ramah pada Kia. Untuk beberapa momen, Angkasa tidak keb

terkesan dipaksakan. "Tapi kebetulan Kak Angkasanya udah sar

nerimanya tapi malah orang lain. Matanya bergantian menatap Angkasa dan Aurora kepo dengan hubung

ak bekal di tangan Aurora, tetapi kaka

n pengki di koridor depan kelas. Sepertinya dia lagi piket. L

u dan pengki di tangannya, lalu menghampiri Aurora de

gkasa di sebelah Aurora. Tangannya yang merentang jadi tergenggam da

annya. "Nih buat lo. Biasanya lo jaran

pengertian," tangannya kelepasan mencubit pipi Aurora dengan gemas. Lalu bisa dirasakan aura

ya, ke kakak yang ini aja, ya. Ingat,

Kak. Ingat, kok. Item, dekil, dan, umm," Kia men

balas menghina cewek bantet, mungil, dan bermu

ri setelah meratapi kotak b

Angkasa karena dia tahu bakalan di bunuh dengan tatapan laser cowok itu. Lalu dia berbalik pergi ke ke

kah absurd teman kelasnya satu itu. Lalu melirik

pinta Aurora. Angkasa mengernyitkan dahinya tidak mengerti.

natapinya. Rupanya gadis itu sedang melangkah ke kelasnya sendiri. Namu

na menunggui Aurora masuk kelas. Dan cewek itu malah melambatkan

terlihat mau mendekatinya karena kelamaan. "Dah!

aru saja menyadari satu hal. Barusan dia mengikuti perintah Aurora? Astaga naga

*

olahraga bagi Aurora, maka jadwal

lima kali kesempatan. Karena lapangan basket berada di dalam ru

t. Sebenarnya Angkasa tidak ingin bergabung kalau saja Angga tidak menarikn

ninya. Lagipula apa sal

jur join, Angkasa tidak bakal kasih kendor

gi. Tepukan tangan para cewek kelasnya yang sedang menonton di pinggiran langsung riuh. Skor tim Angkasa unggul 20

erentangkan tangan menghadang Angkasa yang akan men-shoot lagi. Angkasa hanya menanggapinya dengan

agi pertandingan dadakan itu. Lagi-lagi Angkasa yang

menghiraukan dan malah mendekati Aurora yang bisa-bisanya ada di pinggir lapangan sambil

a menanggapi sambil memperhatikan Aurora yang dengan romantisnya mengelap peluh di dahi Angkasa dan memberikan sebotol air mineral. Lalu d

gulan Nendra bahkan tidak ada seperempatnya untuk

ret,

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY