k mungkinan yang se
*
hun kem
AT...
ksi dari komandan upacara. Lagu Indonesia Raya mengalun semangat di
pacara, menyampaikan amanat lebih dari tiga puluh menit. Ditambah lagi jika Bu Anih -sang guru BK yang sering digodain begundal
gantian sambil menahan tangannya agar tetap tegap di ujung topi. Bulir keringa
ih yang berkibar gagah di ujung tiang bendera. Bendera kebanggaan Indonesia yang but
K...
, diam-diam kepalanya menengok ke belakang, kemudian dipalingkan lagi ke depan sambil membawa seu
a. Di samping kanan kalau
antara barisan kelasnya. Disusul Agum di belakang yang kadang iseng mencolek pinggangnya. Lalu di sebelah kanan adalah kelas sebelah. Kebetulan banget itu adalah
ngsung menoleh ke arahnya. Aurora langsung memasang senyuman semanis mungkin.
ngkasa adalah tempat dimana Aurora mengitari
n. Istirahat di
h memang tidak pernah absen memberikan pengumuman tambahan. Uh, Aurora terpaksa ikut menggenggam pergelangan tangan kanannya ke belakang. V
gung Vivian. "Gue duluan
kelasnya, ikut-ikutan aja. Aurora dan Vivi
R
ian. Dia seorang siswi dari kelas sebelah yang b
ih-alih menangkap dan menahan tubuh itu agar tidak jatuh, Angkasa malah minggir ke kiri hampir menabrak Agum di sebelahnya, sehingga siswi
egala sikap tidak pedulinya. Mulut pedasnya. Tat
*
a menepuk-nepuk paha Vivian dengan cekikikan kencang. "Sengklek banget tunangan gue! Orang
bersama Aurora saat membicara
ya ada Angkasa. Padahal duuh, yang nangkep si Jojo." Tawa Vivian menyembur lebih keras lagi. Geli ketika memori saat Kan
entar. "Tega kalian ngetawain orang yang lagi sakit. Asal lo semua tahu, azab orang julid, saat meninggal maya
ed. "Bilang aja kalau lo iri, karena yang nangkap Kania itu
selera gue kan minimal yang kayak
Kalau mau sama Rora seenggaknya lo harus seganteng Angkasa. Ngebayan
ambil memasang wajah terluka. "Kalian jahat. Aku s
alem itu segera menengahi hujatan. "Ganti baju olahraga. Ditunggu Pak Anton di lap
as selesai upacara, sih? Berasa banget double kill. Dedek kan
k sih? "Untung ada Aksel di kelas kita. Kalau capek gue bisa modus pura-pura pingsa
p! Yayang Juned yang membopong dengan gagah perkasa!" Au
a ke toilet untuk berganti termasuk Aurora. Kalau cowok sih enggak ribe
ka di depan kelas. Vivian yang berjalan di sebelahny
ah, IPS 2. Tempat dimana Angkasa sedang belajar hari ini. Vivian menghela nafas panjang lalu bersidakep menun
a segera menangkap sosok yang dia cari. Angkasa ada di dalam sana. Duduk paling belakang dan menyender malas pada temb
urora sedang mengintip di jendela. Angkasa mendelik tak suka ketika Aurora melambai dan mengepalkan
anyun. Beruang kutub itu memang s
n ih!" Vivi
dak pernah menoleh lagi ke arahnya. Memang seperti itu selama tiga tahun ini. Aurora hanya mampu mengubah status An
batu yang mengeraskan hati Angkasa untuknya. Membuat Angkasa juga membalas perasaannya. Semoga saja dia tidak menyerah. Berju
a, fi