as saat mereka pulang setelah upaya pelenyapan. Ditarikny
at. Coba kau pikir! Jurang itu terlalu dalam, dipenuhi pepohonan. Terbent
hir tragis. Tak akan ada yang membocorkan rahasia perselingkuhan mereka sebab Arkan yakin istri
bil yang melintas dan terbalik. Parahnya lagi, besar kemungkinan mob
ara hutan dan sungai yang besar. "Tidak ada yang
esort. Darah Adiba pasti berceceran di sana dan mereka
isipasi hal yang tidak diinginkan, mobil Adiba kembali m
an kecepatan tinggi dari arah lain. Mobil berwarna hita
nggalan pesawat," ujar seorang laki-laki yang mengemudi. M
nerangan, padahal kanan dan kiri sangat gelap. Tanpa seng
i atas tebing, laki-laki itu membuka kaca mobil. Mobil dari jauh itu berhenti saat membentur batu, ta
" Laki-laki itu kaget melihat mobil ke arahnya. Tak ingin terjadi hal buruk, ia berkorba
n keras. Sialnya, dia kehilangan kendali karena mobil menjadi mundur
ang di panggil tak memberi reaksi. Kembali ia mencoba untuk melajukan mobil supaya
uhnya akan ikut terjun. Terdengar suara dentuman keras. Laki-laki itu harus rela mobilnya terjun ke s
lah dibanding kekuatan mobil yang tentunya berat. "Hei! Apa yang terjadi
angi kepala yang sakitnya luar biasa itu. Mengeluh ia, mer
an sekitar gelap, hanya cahaya dari m
an, di mana terlihat laki-laki asing tengah berusaha keras mendorong mobi
idak bergerak karena mobil mulai bergun
ki yang tak Adiba kenal. Ia mengangguk, perlahan beringsut s
nya mendarat di tanah, laki-laki itu melompat ke samping. Kedu
t. Tak peduli dengan wajahnya yang bersi
kehilanganmu," katanya, berusaha untu
angsung menangkap tubuh Adiba yang linglung. "Kau baik-ba
aku. Selam
berwarna putih itu kotor karena darah dan kini berca
ogoh aku jas dan mengeluarkan ponsel. Me
pertolongan!" katanya, memerhatikan perempuan yang
*
Ia berbicara dengan laki-laki yan
k saja sekarang?" t
daan koma, sekarang pasien sudah me
g kepalanya diperban. Pakaiannya pun telah berganti.
pala belakang. Ada kemungkinan pasien akan hilang ingatan, tapi yang le
aki-laki itu pun menerimanya. Membaca a
sekali,"
belakang seperti dibendai benda keras berkali-kali. Menurut pen
lam keadaan tak sadarkan diri dan terluka, sampai akhir
iba membuka mata. Dirabanya kepala
gsung mendekat. Memeriksa kead
Adiba memerhatikan dokter dan
saat kamu kecela
mengingat-ingat, tapi masih
h. Adiba menggeleng. "Anda ingat nama atau
emeriksaan untuk dicocok
sudah menikahi Mas Arkan," jawabnya,
mana Anda bisa jatuh, mungkin?" Do
! Kepalaku sakit!
Anda tidak ingat kalau te
pir empat tahun menikah, tapi aku bel
ra. Hal ini terjadi karena benturan keras. Jangan khawatir. Hal semacam ini b
n apa yang dokter katakan tentang dirinya yang hilang ingatan.
nolongku?"
ela nafas berat. Selama tiga hari pula ia harus mengundur jadwal rap
alau tidak ada kau, mungkin aku sudah tiada. Namaku
itu. Sudah kewajibanku untuk menolong sesama." Laki-laki bern
ama beberapa hari. Saya harap, Non
yang mencariku? Mungkin saja ada berita kecelakaan, lalu ada y
orang kehilangan anggota keluarga. Mungki
r. Aku yakin Mas Arkan mencemaskan keadaanku. Bis
selama beberapa hari agar kami dapat me
tau kau mau menghubungi keluarga? Oh, ya. Ia tasmu." Sa
Savian. Dibiarkannya dokter keluar s
nginya kepala. Terpejam beberapa saat sampai ai
gin segera pulang? Atau telah terjadi sesuatu pad