mnya merekah. Memakai gaun berwarna putih dan anting panja
ama kita nantikan." Perempuan itu mengelus perutnya. Mengambil ko
sia tiga puluh tahun yang baru saja dinyatakan h
alu menuju ke kamar 12 seperti yang suaminya katakan. Jantungnya
Nirmala Resort jam 21.00. Aku menyiapkan kejutan di kamar
ak sabar. Perempuan biasa sepertinya berhasil menikahi seorang Arkan Farre
an langkah. Tangannya yang hendak memutar gagang pintu, ter
ang tentunya bukan suara Arkan, melainkan
." Kali ini suara laki-laki terdengar. Adiba yakin itu suara suaminya. Arkan
semakin membuat Adiba yakin untuk masuk dan mengetahui dengan siapa Arkan menikmati
alau istrimu tahu?" Terdengar suara p
aja. Aku t
dekatkan telinga pada pin
lutnya. "Tidak mungkin!" Dadanya bergemuruh hebat. Tangannya kian
i tengah memadu kasih bersama dengan perempuan lain di kasur de
r suaranya tidak terdengar. Hanya air matanya yang keluar, seolah-olah
ergegas menutupi tubuh. Benar saja, perempuan yang bersama
ini padaku! Kau...ber
ahnya seperti dikunci. Hanya ai
eolah tak bersalah, Arkan turun dari ranjang set
dan kardigan, lalu memakainya tanpa malu atau mer
am ulang tahun pernikahan kita. Kau...kau bilang akan membe
gguh, kepalanya terasa dihantam batu puluhan kilogram. Apa yang ter
mu? Mas Arkan mencintaiku. Dia memintamu datang
n perbuatan dosanya di depan istri sah yang d
belum sepenuh
h menjalin hubungan sejak dua tahun lalu. Aku sengaja meng
p tenang saja, sementara sang istr
tiku? Apa salahku, Mas? Apa yang kurang dari cara
n sangat menyakitkan. Suami yang selalu tampak mencintai, memberikan
Kau bahkan tak bisa memberinya keturunan. Aku yakin, kau
memberi tahu sesuatu. S
, terhenti saat tiba-tiba sang suami melempar amplop pa
k menunjukkan surat cerai kita. Ak
s membaca isinya. Kertas yang berisi surat ce
erencanakan perpisahan. Tidak! Dia tidak bisa membiark
sesaat. Berharap pengkhianatan itu akan be
an resmi berpisah. Pengacaraku sudah menyelesaikan tugasnya
entar saja. A-aku akan memaafkan kesalahan kalian, asal
rujar. "Siapa bilang aku butuh maaf darimu? Aku sudah muak hidup denganmu
kau pernah bilang, apa pun yang aku inginkan boleh aku ambil? Aku me
g. Mas Arkan bukan barang yang bisa aku berika
arat pada Jaslin agar melakukan sesuatu. Perempuan i
mpuan jahat! Teganya kau selingkuh dengan suami sahaba
ihat peduli?"
tangan kanan sang istri. Memaksanya untuk menandatangani sura
emasnya surat cerai yang sudah sobek.
a minggu. Mas, dengarkan aku." Adiba memberontak saat Jaslin men
da janin dalam kandungannya. Meskipun ia akan diceraikan
ya akan terdampak juga. Adiba bertekad, dia tidak
nya. Jaslin menaikkan sudut bibir. Berdecak pin
ersama monster! Aku tak akan membiarkanmu
kosong! Kesabaranku sud
lihat wajah Arkan membuatnya merasa ingin sekali melampiaskan amarahnya. M
. Perempuan itu mengambil kepala pajangan rusa di dinding. Dengan penu
epala. Perempuan itu mulai sempoyongan, merasakan kepalanya berd
la rusa. Membekap mulut karen
ngan dengan Arkan. Keduanya mulai kebingungan bagaimana cara menyembunyika
g. Dengan demikian, orang yang menemukannya akan berpikir dia tewas karena jatuh,
mengusap wajah berkali-kali. "Kalau dia belum mati
agi pula luka di kepalanya pasti parah. Sudah
gkat tubuh Adiba dan memasukkannya ke dalam mobil Adiba agar tak dicurigai. Yakin situa
nggi, membawa tubuh Adiba ke tempat yang jau
ng, lantas memindahkan tubuh Adiba beserta tasnya ke kursi kemudi. I
erak miring, mulai meluncur dari tebing menuju ke jurang yang cukup dalam
kan tempat ini
um ada yang melihat, meninggalkan tubuh Adiba yang terbent
kinkah ia dan janinnya masih memiliki