Ingin Ja
panggil
nnya perlahan di atas tubuhnya. Wajah mer
alu mengangkat alis. "Aku aja
"Aku... engga
Pelan-pelan aja. Kam
. Ia menatap suaminya dengan campur
polos, tapi manisnya enggak ada lawan. Jangan
an suaminya. Gerakan pertamanya kaku, ragu-rag
beg
asain. Nikmatin,"
iknya lembut, "k
ab. Ia hanya menggigit bi
anya. Tangannya bergerak naik perlahan, menyentuh payu
ik Niko di
n ludah. "
lembut dan sensual. Ia tidak terburu-buru, membiarkan Ayu menikma
Niko lagi. "Kamu boleh sentuh aku jug
angan Niko yang s
" katany
tanya Niko, m
yu mulai
mulai belajar
engambi
hwa hasrat milik
perutnya. Lalu turun sedikit. Mendekat ke arah yang sela
nya menegang. Tapi
ang. "Tapi... kalau kamu mau, aku a
ludah. Wajah
da. Tapi aku...
p menyelesaik
nggak akan nilai kamu. Justru karena itu... aku
nunduk, menghindari tatapan suaminya. Tapi hatinya mulai terbuka. Ayu membukJantungnya berdetak cepat, tapi bukan karena takut melainkan kar
.. begini rasanya,"
m, memeluk Ay
kamu ragu. Nggak apa-apa, pela
dak lagi hanya menyentuh karena disuruh. Tapi kar
ga momen di mana Ayu mulai menerima perannya bukan sekadar istri ka
tirai kamar. Udara pagi Jakarta terasa tenang, hanya ditemani suara kipas angi
, Niko membuka
dur lelap, tubuhnya bersandar di lengannya, keduanya telanjang di balik selimut. Tak
rsenyum
un tanpa pakaian, tubuh lengket oleh
rantakan tapi cantik. Kulitnya menghangatkan tubuhnya yang dingin oleh udara pagi.
memimpin. Mengatur ritme. Membisikkan kata-kata yang membuat Niko
pelan, mencium
angun," bisi
dak be
cium p
. ayo, ud
lum ada
il, lalu memeluk
agi, kali ini di telinga. "Kamu j
, hanya bergumam nyaris tak terdengar. Niko tersenyu
istrinya dengan senyum penuh geli. Rambut Ayu berantakan, pipinya
lan, lalu membis
jang langsung tepa
enggeliat sebentar, lalu me
mencubit pelan lengan
pemimpin ranjan
mam lagi.
nyibakkan sedikit selimut
amu dominan, paginya malah
am selimut, tapi masi
ahnya di balik selimut, berg
puluh menit la
yang mulai manja sejak merasa nyaman penuh di pelu
ita lakuin denga
kan selimut, lalu merunduk dan
fleks memeluk leher suaminya. Tubuhnya masih hangat dan t
g. Sekarang saatnya mandi berdua,"
di pelukannya. "
mata sepenuhnya. Lalu ia mendekatkan wajahnya, membisik
tap me
menepati
satu kecupan lebih dalam, lebih hangat, cukup untuk memb
umam Ayu sambil tersenyum k
koridor rumah yang masih sunyi. Ayu bersandar di da
asangan beneran, ya?
Kita memang pasangan beneran, Sayang. Dari du
utup pelan, bersama tawa kecil merek
masih sedikit basah, mengenakan kemeja
, menuangkan susu ha
sambil duduk dan menyodorkan r
di malas kerja kalau
k di samping suaminya. Mereka makan dengan tenan
ko berdiri sambil merapikan
," katanya, lalu berbalik ke arah
ende
h pipi i
tap
ngen berat ya,"
manja. "Kerja
"Aku cuma punya satu yang
mbut. Bukan ciuman terburu-buru. Tapi ciuman yang menenangka
u. Ketika Niko melepasnya perlahan,
senyum.
as kerja, lalu kembali menoleh sek
tai paling atas, ruang kerja Tuan Aditya selalu tertata rapi, denga
mengetuk pint
t khas Tuan Aditya
bih segar dari biasanya. Di belakang meja, sang ayah tengah memb
," ucapny
meja. Hening beberapa detik, lal
na ka
menatap ayahnya sambil men
ipitkan mata. "J
benar... sembuh," kata Niko sambil m
mata anaknya, seolah ingin memastikan bahwa ka
?" tanya
menga
ggak kosong. Bahkan... sekarang y
nyum. Jarang. Dan kal
anyanya
k yang dia sembuhkan. Bukan cuma tubuhku... tapi h
ursinya, mendekati putrany
hagia se
jawabnya tanpa ragu. "Ten
. Lalu matanya menatap
enapa belum mula
ertawa karena tak menyangka aya
pat bang
atu ranjang," balas Tuan Aditya sambil menaikkan alis.
lum kepikiran serius. Aku masih menikmati pr
kamu juga harus mulai berpikir soal masa
Ia paham. Ayahnya bukan
uka laci meja dan mengeluarkan sebuah amplop
nya Niko samb
alam. Bali. Hotel private, vila dengan kolam renan
sejenak, lalu
m Pe
rk