hasilan kerja sama dengan berbagai perusahaan lain." Sejenak Tuan Prhison berhenti berucap menatap Isack lebih dalam. "Ayah ingin, kau membawa seorang wanita untuk menjadi pasanga
ka pasti akan mencibir bahwa Isack tak bisa bertanggung
in?" ucap Isack, baginya tak begitu peduli dengan
Pl
ampu membuat ujung bibir Isack pecah hingga ter
jang. "Seharusnya aku membiarkanmu pergi dengan Ibumu waktu itu
karena perlakuan kasar yang selama ini dia terima. Jika ada oran
rintahnya kecuali menggunakan Sofia untuk membuat Isack menurut
Isack meradang. "Kau ... datang ke pesta dan perkenalkan seorang perempuan yang kau baw
n dan perkenalkan ke publik kalau dia kekasi
sa nyeri yang kini mulai menjalar di pipi, sebuah tamparan keras itu mungkin hanya sedikit
elaki lain, Tuan Prhison benar-benar hancur da
nimpa ayahnya. Cinta memang mampu membutakan mata h
i ruangan. Tangannya sibuk m
ternyata masih berdiri di depan pintu
fia. "Kenapa kau masih di sini?
engira hal ini
h jaga kesehatanmu." Isack sempat mengusap
i lukamu." Sofia meraih lengannya ke
saja. Sekarang kau tidur ya ..
tidak m
adi seperti neraka jika ada aku dan ayah di sini ... s
gan Isack. "Pakai ini sebelum kau tidur Kak ... sayang sekali kal
kasih ... aku pergi." Tangannya membelai lembut rambut S
i menuju ke rumah, dalam perjalanan
g ketimbang dirinya, namun Isack sangat bingun
etelah membuka pintunya dia melangkah kel
Dia tengah duduk di bangku depan. Saat ingin beranjak dari kursi untuk
" Eve beranjak berdiri dan masuk ke dalam toko
ma kasi
h menuju ke almari pendingin mengambil sebuah botol mi
diri di meja kasir menunggu
terus memantauku! Tapi, Sofia ...," bisiknya dalam hati, Isack meremas rambutnya kuat. Wajahnya nampak fru
meneguk kembali sisa minumannya, setelah itu mel
an, Isack terlihat seperti kebingun
buat Eve harus kembali berucap. "Tua
Isack tersada
nnya teralihkan ke bibir Isack yang mulai terlihat membiru. Di
amun justru terdiam saat tak mendapati dompetnya berada di sana. Akhirny
g. Mencari cara bagaimana harus membayar minuman yang telah dia ambil. "Uhm, bisakah aku
Saya kurang paham?" Eve Daphni ber
" Isack berusaha keras untuk terus menjelaskan kronologi bagaimana dompetnya bisa tertinggal sehingga dia tak bisa memb
ebenarnya dia berucap dengan tenang. "Oh, aku mengerti, jadi maksudnya ... Anda tidak bisa membayar m
ikan ucapan serta maksud Eve. "Kau pikir aku tidak mampu membayar harga sebotol minuman ini, hah!! Kalau dompetku tidak
angan lalu meletakkannya di meja, mendorong
ud Anda apa Tuan?" Bingung karena I
pakai sistem barter dan ambil kembaliannya." Isac
apa dengan lelaki ini?" Eve Daphni mengambil jam tangannya. "Maaf Tuan, tapi aku t
jam sekilas, masing-masing
bayarnya ya sudah, bayar sekaran
al! Kau menyuruhku untuk membayar sekarang? Mau aku bayar pakai apa. Misal pun dompetku tida
rsentak melihat ekspresi wajah Eve Daphni berubah ketakutan namun
ang dia berucap. "Bawalah minumanmu, Tuan! Aku akan membayar tagihannya untukmu." Eve melirik ke arah Tifani yang du
n, padahal Eve bertanya dengan sopan dan dia juga bermaksud untuk membayarkan minuman itu namun Isack salah terima dengan maksud
alah ... mendekatinya? Merayu? Hahahah ya ampun, lelaki ini terlalu percaya diri!"
kan kembali dan membayarnya!" Isack melirik s
utup botol dan bermaksud untuk menghabiskan sisa minumannya namun ketika teringat kejadian yang b
Br
emudian masuk ke dalam mobil
us tertuju ke mobil Isack yang semakin
eh, d
ai dekat dengan perempuan itu. Namanya Ivory, perempuan bayaran, yang di bay
tempat kuliah dan menurunka
pi, tidak bisakah kita bersama setelah aku selesai kuliah? " Rengek Ivory memb
gi ...." Isack terdiam saat te
u?" Ivory meraih lengannya dan bermanja dengan Isac
pesta, melihat tingkahnya yang binal membuatnya khawatir jika mengenalkannya pada sang ayah. Sekilas Isack membuang
ngat bahwa perempuan itu adalah penjaga kasir yang dia temui sema