t baginya. Ia tak hanya fokus pada perkembangan Bima, tetapi juga menyerap setiap detail tentang seluk-beluk dunia korporat yang kompleks. Tuan Arion dan Nyonya Diana semakin mempercayainya, men
dan ketajaman instingnya membuat
ngan bantuan perawat dan terapi rutin yang intensif, ia bisa menggerakkan beberapa jari dan tangannya, meskipun masih terbatas. Namun, yang paling penting, semangatnya kembali menyala. "Project Aur saat menatap layar komputer yang dikendalikan dengan alat khusus yang te
ka adalah programmer dan desainer UI/UX terbaik yang ak
lui isyarat mata dan beberapa kata yang ia mampu ucapkan. Melihat Bima begitu bersemangat dan terlibat, hati Anjani menghangat. Perasaannya terhada
ini ia miliki, rencana itu semakin matang. Ia menyewa lebih banyak penyelidik, bukan hanya untuk mencari kelemahan bisnis mereka, tetapi juga untuk men
terjebak dalam utang yang menumpuk. Perusahaan "Optima Solusi" miliknya sering kali memenangkan proyek dengan cara yang tidak etis, bahkan ada indikasi penyua
penggelapan pajak berskala besar dan penggunaan buruh anak di pabrik pemasok mereka di luar negeri. Bahkan, ada desas-desus bahwa Sinta terlibat dalam lingkaran pe
hatinya dipenuhi campuran amarah dan kepuasan.
r Bima suatu malam, saat ia melihat Anjan
ah sisi gelap dirinya yang ia simpan rapat-rapat. "Ah, ini... ini laporan keuangan beberapa
sangat cepat belajar. Papa da
menggunakan kepercayaan mereka sebagai alat. Namun, ia se
k: Awal Pe
menghancurkan mereka, melainkan akan membuat mereka gelisah, kehilangan pijakan, d
mar tentang kelemahan finansial Bagas di beberapa forum investasi rahasia. Tanpa
ing memenangkan proyek dengan harga terlalu murah, dan direkturnya punya kebias
atalkan janji temu, dan beberapa bank mulai lebih ketat dalam memberikan pinjaman. Bagas mulai merasakan tekanan, meskipun ia tid
sosial. Anjani membuat beberapa akun anonim dan mulai memberikan komentar-komentar s
jangan-jangan dari pabrik yang eksploitatif?" atau "Produk lokal yang keren! S
Sinta. Beberapa mulai menanyakan hal yang sama, membuat Sinta harus bekerja keras untuk membersihkan citranya. Anjani
n, mencari referensi untuk "Project Aurora," ketika ia
kata Tuan Arion dengan nada prihatin. "Meminta bantua
as itu tidak punya visi. Hanya ingin cepat kaya.
as. Ini adalah momen yang ia tunggu-tun
terdengar cemas. "Anjani, bisakah kau bicara dengan Bagas? Dia..
pa aku membantunya, Ayah? Setela
ah jadi suamimu!" Pak R
" Anjani membalas tajam. "Dan yang menikahi adik ti
gamu! Kau ha
nta membuangku demi uang, dan sekarang kalian memintaku berbel
merasakan sedikit pun penyesalan.
ak Terduga:
pemberitahuan, dan Anjani melihatnya dari jendela ruang kerja. Penampilannya kusut, wajahnya pu
tamu. Anjani memutuskan untuk turun. Ia ingin me
angka akan melihat Anjani di sana, apalagi dengan penampilan yang begitu berbeda: rapi
s bergetar. "Kau...
t datang di rumahku, Bagas. Atau
incin pernikahan di jari manis Anjani, dan m
rgagap. "Kau... k
u. "Hidup harus terus berjalan, buk
cara. "Bagas, ada apa kau kemari? Jika ini tentan
.. saya hanya ingin meminta maaf pada Anjani. Saya tahu saya salah. Saya menyesa
adi? Setelah ia dihancurkan? Darah Anjani mendidih
embuangku seperti sampah? Setelah kau menikahi
seperti yang kukira. Dia hanya mengejar hartaku. Sekaran
yang dingin. Jadi, Sinta pun telah
mooh. "Menarik sekali. Tapi, maaf, Bagas. Pintu itu sudah tertutup rapat. Aku bu
uh permohonan. "Aku mohon, Anjani. Bant
. "Dan aku punya suamiku yang luar biasa, keluargaku yang suportif, dan masa
agas. "Maaf, Bagas. Lebih
uh keputusasaan dan penyesalan. "Anjan
k bisa merasakan penyesalan lagi, Bagas. Karen
ah itu. Anjani menatap punggungnya hingga menghilang. Rasa puas menyelimutinya, namun
n, menatapnya dengan bangga. "Kau s
Ia memang sudah mengamb
Besar un
da Sinta. Ia ingin menghancurkan butik "Glamour by Sinta" deng
asalah legalitas impor barang pa
a, itu pelanggaran serius. Bisa kena denda besar dan b
pnya tanpa melibatkan kita secara langs
nsumen atau badan perlindungan hak cipta. Berikan mereka informasi yang cuku
erlang. Ia tidak perlu me
baga terkait. Laporan itu dilengkapi dengan bukti-bukti kuat yang telah dikumpulkan oleh penyelidik: foto-fo
adalah puncak dari rencananya. Ia harus bersiap menghadap
ruh anak, penggelapan pajak, dan peredaran barang palsu langsung menjadi headline. Media sosial Sinta, yang tadinya penuh dengan pujia
tampak pucat dan ketakutan saat digiring oleh pet
elesai,"
nnya. "Kau sudah melakukannya, Anjani. Mereka
ripada kepuasan balas dendam itu sendiri. Ia menyadari, di tengah pusaran dendam, ia telah menem
n mereka tidak serta-merta mengisi kekosongan yang ia rasakan. Yang mengisi ke
Ia telah menutup lembaran masa lalu yang pahit. Kini, ia bisa fokus sepenuhnya pada "Project Aurora