img Ibu Mertuaku Mengusirku  /  Bab 3 pernikahan biasa | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 pernikahan biasa

Jumlah Kata:2567    |    Dirilis Pada: 27/06/2025

habiskan sebagian besar waktunya di losmen kumuh, mencoba mencerna semua informasi tentang kondisi Bima, pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Artikel-artikel medis, forum-forum diskusi ten

lah seb

ra detak jantungnya sendiri yang berdegup kencang. Pak Rahmat menjemputnya di losmen dengan mobil sewaan yang terlihat agak lusuh. Anjani mengenakan gaun putih sederhana yang dipinjamkan oleh Nyony

anya sedikit canggung. Ia menghindari tatapan mata A

dak boleh menunjukkan kelemahan. Hari ini, ia akan mengenakan topeng. Topeng se

udah tahu apa yang menantinya. Gerbang hitam itu kembali terbuka, dan mansion megah itu meny

ang hadir, semuanya berwajah serius. Nyonya Diana mendekat, meraih tanga

pu Bima-yang menatapnya dengan rasa ingin tahu bercampur simpati. Mereka pasti tahu cerita di balik pernikahan in

putih yang elegan. Penghulu sudah siap, begitu pula saksi-saksi. Namun, ada satu h

Selang-selang medis sedikit disembunyikan, namun keberadaannya tetap terasa. M

ya berdesir pelan di lantai marmer. Ia menempatkan dirinya di samping ranjang, berusah

iap kata, setiap doa, dengan seksama. Ketika tiba saatnya bagi Bima untuk mengucapkan janji, Tuan Arion membisik

binti Rahmat dengan mas ka

diri belum tahu akan membawanya ke mana. Ia resmi menjadi istri dari pria yang tidak ia kenal, yang bahkan t

ya Diana memeluk Anjani erat. "Selamat datang di keluarga kami, Anj

ik kata-kata Nyonya Diana, sebuah kehangatan yang sudah lama ti

ata bersebelahan dengan kamar Bima. Sebuah kamar yang luas dan mewah, dengan balkon pribadi yang menghada

ah dipindahkan dari losmen. "Nona Anjani, jika ada y

ih," Anjani

keliling. Lemari pakaian yang luas, meja rias yang elegan, kamar mandi

pa wajahnya, sedikit meredakan ketegangan di hatinya. I

bisiknya pada diri sendir

tahu ia harus memulai misinya. Misi untuk menembus dinding pertahanan Bima, misi untuk mencari tahu lebih ba

tidak peduli seberapa sulitnya. Anjani tidak akan membiarkan dirin

dur. Bima masih terbaring di ranjang, wajahnya men

i, suaranya lembut. "Saya

ada re

. Dan saya... saya juga tidak pernah membayangkan ini akan terjadi." Ia berhenti sejenak, mengumpulkan keberanian. "Tap

ela napas. Ini akan menjadi l

," lanjut Anjani, mencoba empati.

Bima sedikit bergetar. Ia sedikit

ami. Tapi saya ingin Anda tahu, saya ada di sini. Say

bergetar, lebih lemah dari sebelumnya. "Semua

tiap suku kata. Ia sadar, Bima bukan hanya seorang pria yang lumpuh. Ia ad

ya tahu bagaimana rasanya ditinggalkan. Saya tahu bagaimana

hu apa yang ia pikirkan. Ia hanya duduk di sana, sabar

anya?" Bima akhirnya bertanya,

a. Saya dicampakkan oleh suami saya. Dia menikahi adik tir

tapi Anjani merasakan ada perubahan tipis di atmosfe

a," kata Anjani pelan. "Mungki

gi memunggungi Anjani. Ia sedikit memiringkan

a meninggal, tentang bagaimana ia mencintai Bagas dengan sepenuh hati, dan tentang bagaimana semua itu berakhir hanya kare

an itu, bagi Anjani, adalah sebuah kemajuan besar. Ia tidak bisa mengharapkan Bim

menyelimuti ruangan. Namun, kali ini, keheningan itu

ya, Tuan Bima," kata Anjani. "Saya

lahan menuju pintu. Saat ia mencapai amb

a nam

it, tapi kali ini, ada sedikit kerutan di dahi

ikit bergetar karena terkejut se

g nama itu pelan, seolah

langkah kecil, tapi signifikan. Ia telah menembus sed

kan mudah. Bima adalah pria yang hancur, dan untuk membantunya bangkit, Anjani juga ha

mbara di dalam hatinya. Namun, kini ia memiliki tanggung jawab baru. Tanggung jawab terhadap B

balas dendamnya. Dan untuk mendapatkan kekuasaan itu, ia harus mendapatkan kepercayaan Bima, dan mungkin, bah

bersikap hati-hati. Keluarga Bima mungkin tidak akan menyet

n sarapan sederhana, dan mengantarkannya ke kamar Bima. Pelayan di mansion in

Ia menatap Anjani dengan tatapan y

, meletakkan nampan di meja samping ra

hanya melihat nampan i

a Anjani, lalu mengambil sesendok bu

k membuka

Bima," kata Anjani lem

lapar atau tidak. Ini tentang perlawanan pasif, tentang

arah pada dunia, pada takdir Anda. Tapi dengan

kau peduli?" suaranya serak. "Kau hanya ingin memastikan

emang benar. Namun, ia tidak hanya peduli pada utangnya. Ia juga pedu

rang adalah istri Anda. Dan saya tidak akan melihat Anda menderita seperti ini. Saya juga

buat Bima terdiam. Ia menatap Anjani lekat-lekat, seolah menco

alu tiga. Bima makan dengan lambat, tanpa selera,

, menceritakan tentang kejadian-kejadian di luar yang ia ketahui dari televisi atau perc

putusasaan. Namun, seiring berjalannya waktu, Anjani mulai melihat perubahan kecil. Bima mul

buah artikel berita tentang perkembanga

rhe

an bacaannya. "Ad

, suaranya lebih jelas dari

lah langkah maju yang si

angit-langit. "Teknologi. Aku punya perusahaan startup. Kami sedang m

Bima berbicara tentang masa lalunya, tenta

ni, berusaha terdengar tulus. "Apa

itra kerjaku pergi, investor menarik diri. Mereka bilang aku tida

juga melihat sebuah kesempatan. Jika Bima memiliki ambisi, jika ia memiliki s

ingin melanjutkan itu?"

apa? Aku bahkan tidak b

enuh keyakinan. "Mungkin ada cara. Mungkin Anda bisa memi

i matanya, percikan rasa penasaran, atau mun

ana?" t

an melakukan riset. Kita bisa mencari cara. Anda p

embuat Bima kembali bangkit, itu tidak hanya akan memberinya sekutu yang kuat,

tersembunyi. Ada rasa kasihan, ya, tapi juga ada keinginan tulus untuk membantu pria ini. Bag

kinan rehabilitasi bagi orang dengan kondisi lumpuh total. Ia menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan rumah yang luas, membaca buku-

bahan pada Anjani. Mereka melihat Anjani tidak hanya pasrah, tetapi juga a

ercaya padanya, semakin besar kebebasan dan akses yang akan ia dapatkan

dang menyuapi Bima makan ma

kau tida

tapnya. "Pe

baru. Kau masih muda, kau bisa m

hianati. Saya tidak akan lari lagi, Bima. Saya akan menghadapi apa yang ada di depan saya.

a keraguan di matanya, tapi jug

a pada siapapun lagi," k

akan membuktikannya pada Anda. Saya

kan cinta, belum. Tapi mungkin, permulaan dari sebuah kepercayaan. Sebuah ikatan yang, mes

ya. Ia tidak lagi sendirian. Ia punya Bima, bahkan jika Bima sendiri belum menyadarinya. Dan bersama Bima, Anjan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY