img CINTA DAN PENGORBANAN  /  Bab 5 Bertemu Pria asing | 25.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Bertemu Pria asing

Jumlah Kata:1200    |    Dirilis Pada: 07/07/2025

piring-piring yang ada di rak, berusaha untuk tidak membuat keributan. Namun, tangannya yang masih gemetar karena lapar

an

Nezha berdiri kaku, matanya terbelalak memandang piring yang sudah hancur berkeping-

depan, langsung menoleh dengan raut wajah terkejut. Begitu

serunya lantang, membuat b

ya memerah, dan kedua tangannya berkacak pinggang.

i lantai dengan tangan kosong. "Maafkan saya, Bu, saya tidak seng

anti rugi? Kamu tahu, piring itu beli pakai uang, bukan daun!" Sua

n suara pelan. Ia menunduk, air matanya hampir jatuh. "Tapi saya

a tampak lelah dengan situasi itu. "Udahlah. Mau diapain

Dengan sedikit kasar, ia menyodorkannya ke Nezha. "Ini, ambil nasi bung

k bermaksud bikin masalah," ucapny

mau, saya kasih ke yang lain aja

a nasi bungkus itu. Matanya berkaca-kaca. "Te

gi. Tanpa berkata apa-apa lagi, Nezha melangkah keluar dari wa

an. Aromanya begitu menggoda, membuat perutnya yang lapar kembali bergejolak. Tanpa berpikir panjang, ia mulai m

uri trotoar. Udara Jakarta yang panas membu

h yang kubayangkan," gumamnya lirih. "Tapi a

Ada yang mengamen dengan gitar kecil, ada yang meminta-minta dengan wajah memelas,

auhan. "Mungkin aku juga bisa seperti mereka,

harus mulai dari mana? Apa aku bisa?" Ia mena

rus dilakukan. Dengan langkah pelan, ia kembali berjalan, men

untuk masuk, hanya sekadar mencari tempat mandi dan beristirahat. Setelah membersihkan diri seada

nya yang dingin membuat kantuk lan

, Dik. Masjid ini sebentar lagi akan dipakai untuk sholat

h, maaf, Pak," ucapnya terbata-bat

pa-apa. Tapi kamu gak bisa tidur di sini lama-lama. Kala

ezha sambil berdiri. Dengan langkah g

enyesakkan. Nezha berjalan tanpa tujuan. Langkahnya lemah, dan pikirannya berkecamuk. Ia tak

batinnya. Air mata mulai menggenang,

ng sudah pudar, celana panjangnya penuh tambalan. Rambutnya acak-acakan, wajahnya kasar, namun matanya menyira

k," sapa

daan, meski tubuhnya terlalu lemah untuk b

lapar, kan? Ini, makan aja. Saya lihat dari tadi kamu

k, menatap pria itu dengan penuh kehati-hatian. "Bapa

lalu menghembuskan asap perlahan. "Panggil saya Bang Udin. Say

ahan, ia mengambil nasi bungkus itu dari tangan pria itu. "Makasih, Bang," uc

ghisap rokok sambil memperhatikan N

rbicara lagi. "Nama kamu siapa? Kenap

dengan suara pelan. "Nama saya Nezha, Bang. Sa

a, penasaran. "Terus, o

punya siapa-siapa lagi, Bang. Nenek saya meninggal kemarin.

ya lebih dalam. "Hmm, kasihan juga ya

hnya, kebingungan. "I

mu gak bakal kelaperan lagi. Saya juga akan kasih kerja

rdengar seperti penyelamat di tenga

amu harus kerja. Gampang kok. Di sana banyak anak-a

k. "Tapi kerja ap

h banyak tanya. Kalau mau, Ikut saya sekarang. Percaya s

. Pria itu membawa Nezha melalui gang-gang sempit yang kotor dan berbau

ap, hanya diterangi oleh cahaya dari jendela kecil yang kacanya

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY