img CINTA DAN PENGORBANAN  /  Bab 6 Menjadi pengemis. | 30.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Menjadi pengemis.

Jumlah Kata:1095    |    Dirilis Pada: 07/07/2025

da yang lebih kecil. Mereka duduk bersila di lantai, sebagian ber

ih, saya bawa teman baru buat kalian semua. Kenalin, nama

mereka penuh rasa ingin tahu, namun ada

k-acakan dan pipinya penuh bekas luka kecil. "Hai nama aku Alin" ucapnya sa

tu dengan gugup. "Aku Ne

m hanya mendengus dari sudut ruangan. "Ngapain juga kenalan? Be

bil melotot. "Nezha baru di s

h." Ia kembali sibuk dengan sesuatu

dia emang gitu orangnya. Jangan dimasukin hati. Kita

an. "Kalian udah lam

tahun. Ada juga anak lain yang udah lebih lama lagi. Kebanya

ba-tiba berlari ke arah Bang Udin sambil menarik ujung

bar, Dandy. Nanti malam kita makan bar

itu. Anak-anak di sini tampak seperti keluarga besar yang dipimpin oleh Udin, Nezha memperhatikan anak-a

alau kamu butuh apa-apa, bilang sama aku aja. Aku biasanya

ah. "Aturan? Maks

juga bakal tau. Tapi yang pasti, di sini gak ada yang gratis. Bang Udi

tanya Nezha, merasa

ri tatapan Nezha. "Besok

mulas, bukan karena lapar, tapi karena r

uara. "Oke, anak-anak. Malam ini kita istirahat dulu. Besok pagi saya

ngguk. "Si

yang tertutup rapat, hatinya penuh kebingungan. Ia mulai bertanya-tanya. "Ya

--

ak nyaman di atas kasur tipis di lantai. Cahaya matahari yang masuk dari jendela ke

ya pelan. "Bangun, Nezha. Bang Udin pasti mau

ngucek matanya. "Siap

Nezha. Hari ini kamu bakal ikut aku dan Daus. Aku akan ajari

i di sana, merokok sambil memegang sebuah tas besar. Di sampingnya,

ada tegas. "Sini kamu. Saya ka

tap tas besar di tangan Udin. "Apa yang h

ni. Hari ini kamu ikut sama Alin dan Daus. Tugas kamu gampang, kamu cuma perlu duduk di tr

Minta-minta, Bang? Ta

tajam. "Saya yang kasih kamu makan dan tempat tinggal. Kalau kamu

engangguk, meski h

h kantong kecil. "Udah, jangan banyak protes. N

hingga tiba di jalan raya yang ramai. Daus memilih tempat di sudu

edih, terus ulurkan tangan kamu kayak gini." Ia mencontohkan dengan gerakan t

tak punya pilihan. Dengan berat hati, ia duduk di tempa

k dan memberikan koin. Setiap kali itu terjadi, Nezha merasa hatinya semakin

m. Ia tersenyum kecil saat melihat kantong Nezha mula

ng yang mereka dapatkan. Ia menyerahkann

lan kamu lumayan juga buat anak baru. Besok kamu ikut Daus ke t

ata apa. Ia merasa lelah, bukan han

n, memeluk lututnya sendiri. Alin menghampir

capnya sambil menyo

"Alin, apa kamu gak pengen keluar dari si

pi kita gak punya pilihan. Di luar sana, gak ada yang peduli sama ki

sadar, hidup di jalanan jauh lebih

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY