img Kesalahan di Malam Sebelum Akad  /  Bab 2 Tidak membawa kehangatan | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Tidak membawa kehangatan

Jumlah Kata:3329    |    Dirilis Pada: 09/07/2025

erayap masuk melalui celah gorden di kamar Citra tidak membawa kehangatan, melainkan bayangan-bayangan gelap dari keputusan yang baru

ya, janji yang terucap dari bibir seorang pria yang putus asa, yang mencoba m

terasa begitu tebal, dipenuhi dengan ketegangan yang menyesakkan. Ardi ingin mengatakan sesuatu, apa saja, untuk meredakan suasana, namun lidahnya terasa kelu. Semua skenario buruk be

nya serak. "Kita harus bicara. Bag

lingkaran hitam samar di bawah matanya. Tatapannya kosong, seperti jiwa yang baru saja ditarik paksa dari raga.

yang besok akan menikah, terbangun di ranjang pengasuh keponakannya setelah melakukan hal tak s

ih-bersih, dan kita akan bertemu lagi setelah aku... aku pikirkan sesuatu." Ia sadar, ini hanyalah penundaan, buk

klah," bisiknya. "Aku juga... aku harus meng

anak yang tidak bersalah itu, yang selama ini Citra rawat dengan pen

mbuka kenop, ia berhenti dan menoleh ke arah Citra. "Aku serius,

rnya. Senyum yang lebih mirip tangisan. "Kita lihat saja, A

tes alkohol yang ia teguk, setiap langkah yang ia ambil ke kamar yang salah. Namun, penyesalan

masih sepi, hanya ada beberapa staf kebersihan yang lalu lalang. Ardi berjalan cepat menuju kama

embersihkan bukan hanya kotoran fisik, tetapi juga rasa jijik pada dirinya sendiri. Namun, air itu tak mampu membilas memori buruk yang kini

amat pagi dan menanyakan apakah ia sudah siap untuk acara akad. Pesan itu terasa begitu menusuk, seperti pisau yang mengoyak-oyak hatinya.

lah langkah pertama. Tapi ia tidak sanggup. Tidak sekarang. Ia butuh waktu. Waktu untu

Citra sebagai pengasuh si kembar. Rio adalah orang yang paling ia percaya, dan kini ia telah menghancurkan

lah keluarga. Rio mungkin bisa membantunya mencari jalan keluar, atau se

terasa begitu panjang. "Halo, Bang?" Suara Rio terdengar ceri

asa bersalah. "Rio... aku... aku harus b

ilang. "Ada apa, Bang? Kok su

b, mencoba menstabilkan suaranya. "Aku butuh kamu datan

beres. "Ada apa sebenarnya, Bang? Kamu bikin masalah apa lagi?

ku akan jelaskan sem

Wajahnya menunjukkan campuran rasa ingin tahu dan kekhawatiran. "Ada ap

Rio untuk duduk di sofa. "Aku... aku melakukan kesalahan fa

lam kamu pesta bujangan kan? Jangan bilang kam

k, salah masuk kamar, hingga akhirnya terbangun di samping Citra. Ia berusaha jujur, sejelas mungkin, tanpa menutupi de

nasaran kini berubah menjadi tegang, kemudian perlahan memerah. Na

ng membara. Ia bangkit dari sofa, menatap Ardi dengan tatapan tak percaya yang ber

nya. "Rio, dengarkan aku. Aku bersumpah aku tidak sadar. Ak

a bahwa mereka berada di hotel. "Omong kosong macam apa itu, Bang? Kamu

i. "Apa kau pikir aku tidak merasa bersalah?! Aku sudah menghan

ya mengepal. "Bagaimana dengan Citra, Bang?! Dia itu gadis baik-baik! Di

pantas menerimanya. "Aku tahu, Rio. Aku tahu. Itu sebabnya aku memanggilmu. Aku t

anya membelalak, amarahnya sejenak terganti

a lebih tegas. "Ini satu-satunya cara untuk memperb

h dengan Maya! Kamu akan menghancurkan hati Maya! Kamu akan menghancurkan keluargamu sendiri!

api aku sudah melakukan kesalahan. Aku tidak bisa hidup dengan beban ini. A

Citra? Apa kamu pikir dia akan bahagia menikahimu? Menikahi pria yang menidurinya dalam keadaan mabuk, yan

akan mencoba membuat Citra bahagia. Aku akan

gun di atas kebohongan? Di atas air mata Maya? Di atas penderitaan Citra?

jawab, mungkin akan menimbulkan lebih banyak penderitaan daripada yang ia bayangkan. Ia akan menikahi Citra, tetapi tidak dengan

"Jika ini terbongkar, Citra akan hancur. Reputasinya akan hancur. Dan kamu

Ardi benar tentang Citra. Sebagai seorang wanita lajang yang menjadi pengasuh, reputasi Citr

elan. "Kamu akan bilang apa padanya? Acara sudah disiapkan.

ad. Senyum sumringah Maya dalam gaun pengantinnya. Orang tua m

adi," Ardi mencoba merangkai kata-kata. "Kecelakaan

ya tak percaya. "Kamu akan menjadi bahan tertawa

erasa ingin pecah. "Tapi ini lebih baik daripada aku menikah dengan ke

ambutnya frustrasi. "Aku tidak percaya ini terjadi.

i bergumam. "Aku tidak pernah

rtanya, suaranya lelah. "Kamu akan bicara denga

pun ia tidak yakin dengan kata-katanya sendiri. "Sebelum s

"Aku tidak tahu harus berkata apa,

"Tapi aku harus melakukan ini. U

ambruk di tepi ranjang, membiarkan air mata yang tadinya tertahan tumpah ruah. Isak tangisnya

ian mengurus si kembar yang rewel, malah berubah menjadi mimpi buruk. Ardi, pria yang ia kenal sebagai ka

ini. Selama ini, ia hanya bermimpi tentang pernikahan yang didasari cinta, bukan rasa bersalah. Bagaimana mungkin ia bisa membangun rumah tangga denga

akan masa depan bersama dengan penuh semangat. Hati Citra mencelos membayangkan bagaimana perasaan M

pekerjaannya, ketakutan akan kehilangan martabatnya. Sebagai seorang wanita dari keluarga sederhana yang merantau ke kota besar

a bergetar. Ia memegangi ke

alanya, melihat ekspresi Rio yang kini sudah mengetahui semuanya. Rio mengh

parau. Ia berjongkok di hadapan Citra, meraih tangannya. "Aku ben

i Citra. "Rio..." Ia tidak san

wab," Rio melanjutkan, suaranya ber

an kesedihan. "Bagaimana bisa, Rio?

akan membatalkan pernikahan. Dem

njadi alasan kebahancuran pernikahannya, Rio. A

"Jika berita ini tersebar, kamu yang akan hancur. Masyarakat tidak akan p

an menghakiminya, bukan Ardi. Masyarakat akan me

apa, Rio," Citra mengakui, s

sulit. Tapi kita harus memikirkan pilihan terbaik untukmu. Ardi menawarkan untuk men

a kembali mengalir deras. "Bagaimana aku bisa menikah den

hidup tidak berjalan sesuai keinginan kita. Jika kamu menikah dengan Ardi, setida

un di atas kebohongan?

an pahit di baliknya," Rio mencoba meyakinkan.

ng yang bisa ia percayai saat ini. Adik angkat Ardi, yang kini b

ra kembali bertanya, pertany

ngan Maya. Dia akan menjelaskan ada masalah keluarg

gar berita itu. Hati Citra terasa sakit membayangkan kesedihan Ma

epala. "Aku tidak bisa merusak kebahagiaan M

ustrasi. "Kamu tidak bisa mengorbankan dirimu demi kebahagia

rban dari kecerobohan Ardi, korban dari takdir yang kejam. Tapi apakah

ergumam, air mata kembali memb

n mendukungmu. Aku akan selalu ada untukmu. Kamu sudah sepe

nda Citra. Ia memejamkan mata, mencoba menenangkan pikirannya yang kalut. Keputusan ini,

ahnya. Hari ini adalah hari besarnya, hari pernikahannya dengan Ardi, pria impiannya. Ia memandang gaun

rmintaan untuk bertemu di lobi hotel sesegera mungkin. Maya sedikit heran. Mengapa Ardi ingin bertemu di lobi? Buka

ya terurai indah. Ia membayangkan momen di mana ia akan melangkah di altar, melihat tatap

a yang berbeda dari Ardi. Wajahnya pucat, matanya merah, dan ada ek

iri Ardi dengan cepat. Ia meletakkan tangannya di

enggamnya erat, seolah itu adalah satu-satunya pegangan yang ia miliki. "May

uk yang tiba-tiba melandanya. "Ada

" Ardi berbisik, kata-kata itu keluar dari mulutnya d

k untuk memprosesnya. "Apa? Apa yang kamu katakan? Kamu bercanda, kan?"

k bercanda, Maya. Aku sangat menyesal. Ada hal yang sangat mendesak terjadi. Hal y

emua impiannya, semua harapannya. Gaun pengantin yang ia idamkan, dekorasi yang sudah ia pilih d

ris tidak terdengar. Air mata mulai mengalir dera

dan kebingungan. "Aku... aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, Maya. Ini te

di, memukul dadanya dengan kepalan tangan. "Kamu pikir menghancurkan hidupku seperti ini a

ini hancur berkeping-keping. Namun ia tahu, ia tidak berhak

n emosinya. "Aku benar-benar minta maaf. Aku akan menanggung semua ini. A

ang-orang di lobi yang mulai melirik ke arah mereka. "Kamu akan bilang apa pad

at Maya dalam kondisi seperti ini. Namun, ia tahu, ia tidak bisa menarik kembali k

isa mengulangi, kata-kata itu terasa hampa.

kak. Ia menatap Ardi dengan tatapan kosong, seolah tidak mengenali pria di depannya. "Aku...

sahi pipinya, meninggalkan Ardi sendirian, terpaku di tempat, dengan hati yang hancur. Ia tahu, ia baru s

g terjadi. Ardi menutup matanya, merasakan beban dunia menindih pundaknya. Pagi ini, ia telah membua

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY