img Suamiku Dingin, Hatinya Beku  /  Bab 4 setelah insiden vas bunga | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 setelah insiden vas bunga

Jumlah Kata:1615    |    Dirilis Pada: 19/07/2025

tangan gemetar, setiap serpihan terasa seperti belati yang menoreh hatinya. Ruangan yang tadinya terasa dingin kini membeku, seolah seluruh

ana ia bisa keluar dari neraka ini? Ia tidak memiliki siapa pun yang bisa ia curhati. Orang tuanya akan memaksanya bertahan demi nama baik keluarga. Reyha

ntu depan suite. Aurora menegang. Adam pulang. Biasanya, Adam akan pula

sebelum Adam memasuki ruang tengah. Pria itu muncul di ambang pintu, kemejanya sudah keluar dari celan

manusia yang melihat orang lain dalam kesulitan, terlepas dari semu

. "Uhuk... Aurora?" gumamnya, suaranya serak dan

yang terlalu berat dan ketidakseimbangannya, ia tidak siap. Adam ambruk ke depan, tubuhnya yang besar menabrak Aurora. Karena pos

i mulut Adam. Jantungnya berdebar kencang. Dalam posisi yang

hangatan yang tak ia dapatkan dari siapa pun selama ini, entah mengapa memicu sesuatu yang gelap dalam dirin

ncoba mendorongnya, tapi Adam terlalu ber

tuh tubuh Aurora. Aurora merasakan tangannya merobek kancing-kancing piyama sutranya, satu per satu. Kai

anya tercekat. Ia panik, seluruh tu

gar. Pikiran Adam telah dikuasai alkohol dan nafsu sesaat. Ia tidak melihat Aurora sebag

alir deras lagi di pelipisnya. Ia memejamkan mata, berharap semua ini h

k berhenti. Dengan kekuatan yang dipicu al

bisa memejamkan mata, membiarkan tubuhnya pasrah, berharap ini semua segera berakhir. Ia merasa seperti direnggut, diobrak-abrik, dihancurkan seutuhnya. Pria yang adalah su

Tubuhnya yang berat masih menindih Aurora selama beberapa detik, lalu ia te

merasa kotor, tercemar, dan hancur berkeping-keping. Ia tidak tahu berapa lama ia berbaring di

i tubuhnya, lalu berjalan gontai menuju kamar mandi. Ia berdiri di bawah shower, membiarkan air dingin mengalir membasahi tubuhnya, mencoba membersihkan diriny

s di sofa, wajahnya tenang seolah tak terjadi apa-apa. Melihatnya tidur pulas seperti itu, kemarahan dan

uh dari Adam, dari sofa, dari semua yang mengingatkannya pada malam terkutuk itu. Ia duduk di sana, memeluk lututnya erat, tubuhnya masih gemetar dan m

Ia mengerang pelan, lalu membuka matanya. Ia mengerjap beberapa kali, mencoba menyesuaik

k Aurora yang meringkuk di pojok ruangan. Gadis itu duduk bersandar ke dinding, lutut ditekuk ke dada, memeluk dirin

takan. Ia tidak ingat apa pun yang terjadi semalam. Ingatannya buram, kabur oleh alko

kit serak. Ia tidak merasakan penyesalan a

awab. Ia tetap me

kilasan bayangan samar melintas di benaknya, sesuatu tentang dorongan, jatuh, dan

, sedikit lebih tajam. Ia tidak suka m

dan bengkak, wajahnya pucat. Tatapan matanya yang

k, nyaris tak terdengar. "

yang kau bicarakan? Aku tidak melakukan apa-

nyelimuti Aurora. Bagaimana bisa Adam begitu kejam, begitu tidak peduli? Ia telah m

ipenuhi keputusasaan dan kemarahan yang membara. "Ka

encekam. Ia terdiam sejenak. Otaknya berusaha memproses informasi itu, menghubungkannya dengan fragmen-fragmen

Aurora, dan jijik pada dirinya sendiri karena telah kehilangan kendali. Tapi yang paling kuat ada

h datar. Tidak ada penyesalan, tidak ada

bagai suami," kata Adam, suaranya sangat dingi

hal itu sebagai kewajiban? Itu bukan kewajiban, itu adalah kekerasan, pemerkosaan! Adam memperlakukannya

a. Suara gemericik air dari shower terdengar beberapa saat kemudian, seolah Adam mencuci semua "k

dari sebelumnya. Rasa sakit itu begitu dalam hingga ia merasa sulit bernapas. Ia diperlakukan seperti objek, bukan manusia yang memi

, rambutnya tersisir rapi, seolah tidak terjadi apa-apa. Ia bahkan tidak melirik Aurora

am, suaranya santai, normal. S

Pintu tertutup, meninggalkan keheningan yang memekakkan. Di luar, hari sudah cerah. Dunia s

da dirinya sendiri, pada Adam, pada pernikahan ini. Aurora bangkit perlahan, berjalan menuju balkon, menatap kota yang sibuk di bawahnya. Ia merasa ingin melompat, ingin melarikan diri dari semua ini.

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY