img Suamiku Dingin, Hatinya Beku  /  Bab 3 muak | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 muak

Jumlah Kata:1764    |    Dirilis Pada: 19/07/2025

fa, menangis hingga kelelahan, lalu jatuh tertidur dalam dekapan kehampaan. Pagi harinya, ia bangun dengan kepala pening dan hati yang ma

idak pernah mencapai matanya. Ia bergerak seperti bayangan di rumah yang terasa semakin luas dan dingin. Adam tetap acuh tak acuh, setiap interaksi di antara mereka hanya sebat

kompleks, pasien-pasien yang membutuhkan perhatian, dan tuntutan akademik yang tinggi, semua itu menjadi distraksi yang menyelam

ramah. Sejak awal mereka berinteraksi, Reyhan selalu memperlakukan Aurora dengan hormat, penuh perhatian, dan tanpa prasangka. Ia adala

bersama. Obrolan mereka ringan, sering kali diselingi tawa. Reyhan adalah orang pertama yang membuat Aurora tertawa lepas sejak pernikahannya. Ia tidak berusaha menjadi lebi

n suatu pagi, saat mereka bertemu di

is. "Sudah, kok, Rey

ya. "Kau terlihat tertekan b

puk." Ia tidak mungkin menceritakan tentang pernikahan nerakanya

berkata lembut, lalu menyodorkan sekotak su

menghangat perlahan. Ia tidak merasakan ketertarikan romantis pada Reyhan, tidak sama sekali. Ia hanya merasa nyaman, merasa diharga

uh tak acuh di rumah, ia adalah pria yang sangat jeli dan memiliki jaringan informasi yang kuat. Ia sering mendengar bisik

si sebuah vas bunga kristal yang cantik dengan ukiran yang rumit, dan sebuah kartu kecil terselip di antaranya. Ad

dam dingin, berdir

enyembunyikan kartu itu. "Oh, ini... ini

n? Sejak kapan temanmu memberimu hadiah semewah ini?" Ia meraih vas

"Dia memberikannya sebagai ucapan terima kasi

ring mendengar nama itu. Rekan koas Aurora yang selalu menelepo

nyum saat menatap vas itu. Dan setiap kali ia melihat senyum itu, perut Adam terasa mual. Ia tidak bisa menjelaskan mengapa. Itu bukan cemburu, ia me

dan mendengar tawa Aurora yang renyah berasal dari balkon. Aurora sedang duduk di sana, memegang ponselnya, tertawa kec

nsel Aurora. Aurora sedang melakukan video call. Wajah

masih tersisa tawa. "Kau harus lihat ekspres

ali menguasainya. Dengan gerakan cepat dan kasar, Adam me

yang kau

lu jarinya dengan cepat menggeser layar, membuka aplikasi pesa

ngkuhan. Hanya percakapan dua orang teman yang saling mendukung. Namun, bagi Adam, otaknya menginterpretasikan itu semua dengan cara lain. Ada rasa panas yang membakar di dadanya. Ia tidak bisa menam

akukan di belakangku, Nyonya Dirgantara?" Nada suaranya rendah, penuh ancaman. "

bali. "Apa yang kau bicarakan? Reyha

njauhkannya dari jangkauan Aurora. "Teman macam apa yang mengirimimu

a perhatian, Adam! Dia memperlakukanku seperti manusia!

anusia, ya?" Adam tertawa sinis, tawa yang tidak ada kehangatannya sama sekali. "Lalu kenapa kau masi

dari Reyhan, yang mengucapkan terima kasih atas bantuan Aurora dalam sebuah tugas, dan diakhiri dengan e

nya menggelegar di suite mewah itu. Ia tidak lagi bisa

itu. "Apa yang kau katakan?! Tentu saja tidak! A

au begitu nyaman tertawa dengannya? Kenapa kau simpan vas bunga

as. Itu adalah penghinaan paling kejam yang pernah Adam lontar

istal pemberian Reyhan yang masih terpasang mawar putihnya. Dengan langkah

Jangan se

ggi, lalu membantingnya ke lantai dengan sekuat tenaga. Suara pecahan kaca memekakkan telinga, berge

ing bersamanya. Itu adalah satu-satunya benda di rumah itu yang memberinya

ngal. "Hukuman karena berani-beraninya men

ar. "Aku tidak murahan! Aku tidak pernah berselingkuh! Kau yang menjadikanku seperti ini! Kau yang

ali dalam sorot matanya, amarah yang menutupi emosi lain yang lebi

ngan kekuatan penuh. "Kalau kamu butuh pelampiasan, silakan tidur dengan siapa saja. Deng

ini dengan mulut tertutup! Jangan pernah kau berani mencoreng nama Dirgantara dengan perbuata

inya izin untuk berbuat dosa, hanya demi menjaga nama baiknya sendiri. Itu bukan izin, itu adalah penghinaan. Penghinaan tertinggi yang bisa seorang suami berikan kepada istr

isa harapan, tidak ada lagi jejak-jejak cinta yang mungkin bisa tumbuh. Hanya ada kehancuran yang menyakitkan. Ia

ng telah ia timbulkan. Ia berbalik, meninggalkan Aurora sendirian di antara peca

ang peduli? Apa gunanya berjuang jika hasilnya hanya penghinaan? Di tengah kegelapan yang menyelimuti suite, Aurora merasa ada sesuatu di dalam dirinya yang ma

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY