img Kau Hancurkan Lipstikku  /  Bab 3 Minggu pagi biasanya menjadi waktu yang ditunggu Luna dan Rama | 5.77%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Minggu pagi biasanya menjadi waktu yang ditunggu Luna dan Rama

Jumlah Kata:928    |    Dirilis Pada: 03/08/2025

a bisa menikmati sarapan bersama, nonton serial kesukaan, atau sekadar bersantai di balkon. Tap

ua minggu sejak insiden lipstik itu, hubungan mereka membaik-lebih lembut, lebih komunikat

m atau cappuccino?" tan

gula," jawab Ram

ir kopi. Saat ia berjalan ke arah suaminya, po

dari: Nia (

ya berdetak sedikit lebih cepat. Bukan ka

i

lu Rama. Wanita yang pernah hampir dinik

r di meja dengan tenang

lan ya," katanya, men

Rama terse

i meja. Layar sudah mati, tapi nama

omunikasi sama Nia?

ejut. "Hah? Dari

lmu nyala. Ada

menarik napas panjang. "Dia cuma nanya kabar. Ka

kamu

ponselnya kembali. "Tapi

utkan kenin

an aku nggak mau kamu curiga cuma karena

kejujuran Rama. Tapi tetap

ng

makanan. Luna diam di rumah, mencoba fokus pada pekerjaannya

enanggapi pesan itu-tenang, terbuka, bahkan terlalu tenang-yang membuatn

itulah yan

nsel Luna bergetar. Sebuah pesa

e depan jalan Ahmad Yani. Sama cewek.

eketika. Ia meletakkan setrik

k. Cewek se

ulit putih, bajunya for

esak. Ia tahu sia

i

ri – Ko

n. Seolah semuanya biasa. Ia bahkan semp

Nia?" tanya Luna tanpa basa-b

terhenti. "O

kantorku lihat kalian di cafe.

ong. Memang tadi aku ketemu dia. Dia ngajak ngobrol soal proyek barunya. Dia lagi buka

gak penting buat c

takut kamu s

sar, coret wajahku, bilang aku nggak bisa diajak kerja sama. Tapi kamu? Ketemu mant

sempurna, Luna. Tapi aku nggak ngapa-ngapain.

merasa haru

h ninggalin dia. Aku m

amu pikir menikahi a

itu maks

rasa bersalah. Aku istri kamu. Bu

yang

i. Ia memandangi jalanan basah di depan rumah,

a minggu lalu mereka saling mendekap. Sekara

belakangnya,

nya sambil menyampirkan

inan di hati, Ra,

sampingnya. La

kita baik-ba

nyimpen masa lalu

a. Tapi aku milih kamu. Setiap hari. Bahkan hari

men

g kamu pilih, buktikan.

Berik

esan terakhir, menjelaskan bahwa ia ingin menjaga rum

upku bersama istriku. Dan aku ingin fokus di sana. M

layar ponsel Rama saat R

inya setelah hari itu

wan abu-abu. Sama seperti hubungan mereka. Tak s

itu ke dalam kotaknya. Kali ini, bukan karena ia dilarang, tapi ka

Dan keberanian untuk mencintai... meski ba

img

Konten

Bab 1 Lipstik dan Harga Diri Bab 2 mengingatkan suaminya Bab 3 Minggu pagi biasanya menjadi waktu yang ditunggu Luna dan Rama Bab 4 Ruang Hati Bab 5 Hari Minggu itu seharusnya menjadi hari istirahat Bab 6 perut yang terasa mual
Bab 7 melihat Luna berdiri di dapur
Bab 8 ketakutan
Bab 9 halaman rumah kontrakan
Bab 10 memasuki bulan ke sembilan
Bab 11 Tiga bulan telah berlalu sejak kepergian Sinta
Bab 12 kehidupan tidak selamanya datar
Bab 13 Salah satu staf mendekatinya
Bab 14 Suasana rumah terasa lebih hidup sejak Rama pulang
Bab 15 kuliahnya berjalan lancar
Bab 16 Luna membuka toko lebih awal
Bab 17 keluarga kecilnya
Bab 18 semangat saat rapat
Bab 19 sekolah Rayan mulai menunjukkan penerimaan
Bab 20 kotak besar
Bab 21 Bukan karena kenalan Mama
Bab 22 kunjungan kerja
Bab 23 Pemulihannya
Bab 24 kantuk masih jauh dari matanya
Bab 25 Wartawan silih berganti
Bab 26 Setiap detik bersama
Bab 27 Suara klik kamera
Bab 28 selesaikan semuanya
Bab 29 bersembunyi
Bab 30 Kaki Luna gemetar
Bab 31 Di seberang meja
Bab 32 Kamu yakin
Bab 33 pikirannya mengembara
Bab 34 melainkan rumah megah tiga lantai
Bab 35 Satu per satu nama terbuka
Bab 36 Kita harus terus periksa
Bab 37 menunggu sesuatu yang besar terjadi
Bab 38 membayangi
Bab 39 Mereka lagi berusaha
Bab 40 Luna terduduk lemas
Bab 41 kebohongan terbesar
Bab 42 Luna dengan headline
Bab 43 Ruangan
Bab 44 rapat rahasia
Bab 45 perjuangannya
Bab 46 ruang tahanan
Bab 47 fisik yang lelah
Bab 48 Luna terbangun oleh suara
Bab 49 Di belakangnya
Bab 50 semangatnya
Bab 51 menghangatkan
Bab 52 saksi dari kalangan
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY