img Kau Hancurkan Lipstikku  /  Bab 2 mengingatkan suaminya | 3.85%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 mengingatkan suaminya

Jumlah Kata:944    |    Dirilis Pada: 03/08/2025

asuk tanpa bicara. Wajahnya masih memiliki sisa bekas lipstik yang belum sempat ia bersihkan, sen

an sedikit tenaga lebih. Ia meletakkan kunci motor ke meja

elan-pelan, bukan untuk merapikan, tapi menahan diri. Ia

anyanya setengah berteriak, setengah gemetar, saa

r. "Kamu terlalu keras

Oke, itu hak kamu buat ngomel. Tapi kamu coret-coret wajahku di depan umum, Rama! Di depan banyak ora

prinsip! Kita lagi nyusun rencana keuangan-kamu janji nggak boros, tapi kamu terus-

permalukan aku itu bikin k

n pasangan yang egois dan n

ni

cap di dada Luna. Ia terduduk perlah

napa kamu nikahi aku dulu, Rama?" Su

igi, seolah kalimat itu tak adil

orang yang egois, yang cuma mikirin belanja dan penamp

hatian. Dulu kamu sabar. Sekarang kamu cuma bisa marah, nyuruh,

Tak ada pelukan. Tak ada ucapan selamat malam. Yang ada hanyalah pung

i H

an cermin kamar mandi, menatap wajahnya lama. Bekas coretan

ni, yang dihina tapi tetap

buka perlahan. Warna peach lembut. Bukan untuk kantor. B

an tipis

bahagia dengan warna ini...

k menyapa. Ia hanya menoleh sekilas saat L

k siang,"

ngguk. "Ak

tuh bica

ra. Aku udah ngomong

ekat, mencoba menge

iri, mengambil tas kerja

kamu sendiri, aku nggak bisa ikut. Aku ca

intu te

r dan

nya, walau senyumnya terasa lebih tipis. T

, Lun. Kamu b

ial," jawab

menyiapkan materi presentasi. Tapi pikirannya terus melayang ke rumah, k

n. Biasanya ia ramai bersama dua rekan kerj

i mereka, Maya

Kelihatan be

ek. Banya

iba-tiba. "Kalau udah sampai titik kamu nggak bisa

ya, kaget dengan ke

ahu dar

k kemarin di parkiran?

Ia malu. Tapi

am

angkah berat. Di meja makan, ada sepiring nasi gor

tidur?" tany

udah m

uk. Mengambil sendok. T

sel," ucapn

a d

ena aku takut. Takut kita nggak bisa teru

ut kehilangan uang. Aku takut kehilangan diriku sen

saling

a suara tinggi. Tanpa saling menyalahkan. Hanya dua orang yang sedan

g Sem

nggu b

mereka yang mempermasalahkannya lagi. Luna menggunakannya s

reka. Bahwa cinta bukan soal seberapa hemat atau seberapa m

duduk di balkon rumah sambil

i. Kalau aku bahagia, aku nggak butuh warna mencolok. Tapi

nggam tanga

engen jadi warna tenan

img

Konten

Bab 1 Lipstik dan Harga Diri Bab 2 mengingatkan suaminya Bab 3 Minggu pagi biasanya menjadi waktu yang ditunggu Luna dan Rama Bab 4 Ruang Hati Bab 5 Hari Minggu itu seharusnya menjadi hari istirahat Bab 6 perut yang terasa mual
Bab 7 melihat Luna berdiri di dapur
Bab 8 ketakutan
Bab 9 halaman rumah kontrakan
Bab 10 memasuki bulan ke sembilan
Bab 11 Tiga bulan telah berlalu sejak kepergian Sinta
Bab 12 kehidupan tidak selamanya datar
Bab 13 Salah satu staf mendekatinya
Bab 14 Suasana rumah terasa lebih hidup sejak Rama pulang
Bab 15 kuliahnya berjalan lancar
Bab 16 Luna membuka toko lebih awal
Bab 17 keluarga kecilnya
Bab 18 semangat saat rapat
Bab 19 sekolah Rayan mulai menunjukkan penerimaan
Bab 20 kotak besar
Bab 21 Bukan karena kenalan Mama
Bab 22 kunjungan kerja
Bab 23 Pemulihannya
Bab 24 kantuk masih jauh dari matanya
Bab 25 Wartawan silih berganti
Bab 26 Setiap detik bersama
Bab 27 Suara klik kamera
Bab 28 selesaikan semuanya
Bab 29 bersembunyi
Bab 30 Kaki Luna gemetar
Bab 31 Di seberang meja
Bab 32 Kamu yakin
Bab 33 pikirannya mengembara
Bab 34 melainkan rumah megah tiga lantai
Bab 35 Satu per satu nama terbuka
Bab 36 Kita harus terus periksa
Bab 37 menunggu sesuatu yang besar terjadi
Bab 38 membayangi
Bab 39 Mereka lagi berusaha
Bab 40 Luna terduduk lemas
Bab 41 kebohongan terbesar
Bab 42 Luna dengan headline
Bab 43 Ruangan
Bab 44 rapat rahasia
Bab 45 perjuangannya
Bab 46 ruang tahanan
Bab 47 fisik yang lelah
Bab 48 Luna terbangun oleh suara
Bab 49 Di belakangnya
Bab 50 semangatnya
Bab 51 menghangatkan
Bab 52 saksi dari kalangan
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY