img Kau Hancurkan Lipstikku  /  Bab 4 Ruang Hati | 7.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Ruang Hati

Jumlah Kata:987    |    Dirilis Pada: 03/08/2025

an usaha suaminya untuk berubah-ia lebih hadir, lebih terbuka, dan lebih lemb

gat seperti dulu. Tapi kadang, kenangan tentang Nia datang tiba-t

embali, apakah Ram

Kan

ba fokus menyelesaikan laporan keuang

lukan ringan, cepat, tapi cukup untuk membuat Luna sedikit tenang.

annya. Lelaki berusia sekitar tiga puluh lima tahun, tinggi, berkacamata, dan selalu rapi.

ulang

Laporan ini baru setengah

ngerti, kadang kita semua punya hari di ma

um kecil. "T

a. Jangan maksa. Saya nggak mau l

p, M

. Ia mengakui-Arman berbeda. Bukan tipe yang suka menggoda, bukan pula pria

an

kan di pantry kantor. Ia membawa bekal sendiri

n, Arman masuk. Ia jug

a bawa bekal," celetuknya samb

kecil. "Say

etap kelihatan mewah," uj

k yakin harus men

?" tanya Arman tiba-t

awab Lun

"Saya juga dulu pe

natapny

karang dia tinggal sama ibunya. Say

.. m

mai sama masa lalu. Kadang..

ing rapuh di hatinya. Ia memikirkan rumah, Rama

inta ngga

an Bayan

elihat Rama tertidur di sofa, masih mengenakan baju kerja. Di atas meja ad

duk di sisi sofa. Ia mengusap rambut Rama pel

udah p

ya

sih hang

di kantor aku makan s

atapnya.

an. Duda. Anaknya

nyum tipis

cinta nggak cukup buat

ter

. "Menurut kamu... ci

ing jaga, cukup. Tapi kalau kita nunggu yang lain

ya di

romantis, tapi ada kenyamanan baru di antara mereka. Arman sering mampir

sara

lupa ist

kamu nggak bisa sen

cil di hati Luna yang dulu kosong. Ruang yang dulu hanya berisi

ras, Arman menawarkan unt

t kena hujan. Aku bawa

pi akhirnya menganggu

bicara. Tapi suasana terasa aneh.

elan, "Kamu perempuan yang kuat, Luna. Ta

R

karena ia ingin menyembunyikan, tapi karena ia bingung-apakah i

nyum sambil mengetik di ponsel. Bukan s

chat siapa?

sejenak. "T

rm

. Dia tadi anterin ak

lam matanya yang berubah. Kecurigaan. Atau

r Mi

ertama kali kencan. Ia membawa termos teh hangat dan dua kota

tempat ini?"

t kamu nyatain ci

ersebelahan. H

ini kamu dekat sama Ar

ak men

kamu mungkin n

nganggu

asih mau belajar jadi tempat kamu pulang. Tapi k

an di pipi Luna. Ia m

utuh tahu kamu masih lihat aku. Sebagai Luna. Bukan sek

gusap ai

k mikirin aturan, sampa

gi sering membalas. Ia memilih kembali memeluk luka dan harapannya sendiri-da

, Luna melihat

i, ia t

arena l

karena

rena ia

ahu siapa yang ing

img

Konten

Bab 1 Lipstik dan Harga Diri Bab 2 mengingatkan suaminya Bab 3 Minggu pagi biasanya menjadi waktu yang ditunggu Luna dan Rama Bab 4 Ruang Hati Bab 5 Hari Minggu itu seharusnya menjadi hari istirahat Bab 6 perut yang terasa mual
Bab 7 melihat Luna berdiri di dapur
Bab 8 ketakutan
Bab 9 halaman rumah kontrakan
Bab 10 memasuki bulan ke sembilan
Bab 11 Tiga bulan telah berlalu sejak kepergian Sinta
Bab 12 kehidupan tidak selamanya datar
Bab 13 Salah satu staf mendekatinya
Bab 14 Suasana rumah terasa lebih hidup sejak Rama pulang
Bab 15 kuliahnya berjalan lancar
Bab 16 Luna membuka toko lebih awal
Bab 17 keluarga kecilnya
Bab 18 semangat saat rapat
Bab 19 sekolah Rayan mulai menunjukkan penerimaan
Bab 20 kotak besar
Bab 21 Bukan karena kenalan Mama
Bab 22 kunjungan kerja
Bab 23 Pemulihannya
Bab 24 kantuk masih jauh dari matanya
Bab 25 Wartawan silih berganti
Bab 26 Setiap detik bersama
Bab 27 Suara klik kamera
Bab 28 selesaikan semuanya
Bab 29 bersembunyi
Bab 30 Kaki Luna gemetar
Bab 31 Di seberang meja
Bab 32 Kamu yakin
Bab 33 pikirannya mengembara
Bab 34 melainkan rumah megah tiga lantai
Bab 35 Satu per satu nama terbuka
Bab 36 Kita harus terus periksa
Bab 37 menunggu sesuatu yang besar terjadi
Bab 38 membayangi
Bab 39 Mereka lagi berusaha
Bab 40 Luna terduduk lemas
Bab 41 kebohongan terbesar
Bab 42 Luna dengan headline
Bab 43 Ruangan
Bab 44 rapat rahasia
Bab 45 perjuangannya
Bab 46 ruang tahanan
Bab 47 fisik yang lelah
Bab 48 Luna terbangun oleh suara
Bab 49 Di belakangnya
Bab 50 semangatnya
Bab 51 menghangatkan
Bab 52 saksi dari kalangan
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY