img Kau Hancurkan Lipstikku  /  Bab 5 Hari Minggu itu seharusnya menjadi hari istirahat | 9.62%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Hari Minggu itu seharusnya menjadi hari istirahat

Jumlah Kata:951    |    Dirilis Pada: 03/08/2025

asan. Suaminya, Rama, sudah mengenakan kemeja putih dan celana kain sejak pukul tujuh. Rambutnya d

u ke mana?" tanya Luna s

ana. Tapi... ada

ingkan mat

apan. "Ibu dan Ayah.

gkir berhenti di tengah jalan. Teh di dalamnya

oal... kejadian beb

uma bilang kita s

ibumu nggak pernah

"Aku tahu. Tapi mereka tetap orang tua

panjang dan berdiri dari sofa. "Baik. Kalau

an Orang

Bu Rani, ibunda Rama, mengenakan baju batik motif biru gelap, rambutnya disanggul rap

ikum," ucap m

am, silakan ma

duduk di ruang tamu. Rama langsung keluar

bar, Bu

kan itu yang jadi alasan kami k

u: ini bukan kunj

pan yan

ama hingga percak

angannya tajam ke arah Luna. "Apa benar Luna sempat beli barang

Rama langsung

olong

tahu dari Luna langsun

Tapi itu bukan barang mewah. Dan saya... tidak 'berkontak' dengan pria mana pun secara tid

ta ke suamimu soal it

u tidak perlu. Tapi s

ami tidak berniat mencampuri urusan rumah tangga kalian.

," sahut Luna. "Tapi saya juga manusia. Sa

ya, sejak menikah, Rama makin jauh dari kami. Kamu tarik dia dari ke

lahkan Luna sendirian. Masalah kami adalah karena kami berdua. Buk

kejut. Ia memandang

la dia s

ku cinta Luna, Bu. Dan kami seda

matanya mulai

lan. "Cukup untuk hari ini. Kita tida

Kepergia

tua Rama pulang. Luna duduk di dapur, menggenggam

dapur dan dudu

katany

mu nggak perlu minta

nggak akan biarkan dia merusak

harus terus dicurigai. Dituduh. Diperlaku

Aku janji. Tapi kamu

lau begitu... kita jaga satu sa

or – Uj

i biasanya. Arman nyaris tidak bicara padanya seperti biasanya. Bahk

Luna memberanikan diri

.. ada wakt

ri balik layar m

seperti meng

ari kursinya dan menutup pintu rua

butuh ja

nap

at. Dan aku nggak mau jadi orang yang merusak

pernah menyangka Arman

rempuan hebat. Tapi itu bukan alasan

ih sudah jujur. Dan maaf kalau keh

dak pernah. Kamu nyaman. D

– Keput

anya pada Rama. Tentang Arman. T

garkan tanp

a," ucapnya akhirnya.

terse

ghadapi apa pun setelah ini. Termasuk

asang badan

"Dan aku akan berdiri di belakangm

am. Dari orang lain dan dari diri mereka sendiri. Tapi malam itu, di dala

semua luka

semua masalah

apuh, masih cukup kuat unt

sekian lama, Luna tidur dalam pe

img

Konten

Bab 1 Lipstik dan Harga Diri Bab 2 mengingatkan suaminya Bab 3 Minggu pagi biasanya menjadi waktu yang ditunggu Luna dan Rama Bab 4 Ruang Hati Bab 5 Hari Minggu itu seharusnya menjadi hari istirahat Bab 6 perut yang terasa mual
Bab 7 melihat Luna berdiri di dapur
Bab 8 ketakutan
Bab 9 halaman rumah kontrakan
Bab 10 memasuki bulan ke sembilan
Bab 11 Tiga bulan telah berlalu sejak kepergian Sinta
Bab 12 kehidupan tidak selamanya datar
Bab 13 Salah satu staf mendekatinya
Bab 14 Suasana rumah terasa lebih hidup sejak Rama pulang
Bab 15 kuliahnya berjalan lancar
Bab 16 Luna membuka toko lebih awal
Bab 17 keluarga kecilnya
Bab 18 semangat saat rapat
Bab 19 sekolah Rayan mulai menunjukkan penerimaan
Bab 20 kotak besar
Bab 21 Bukan karena kenalan Mama
Bab 22 kunjungan kerja
Bab 23 Pemulihannya
Bab 24 kantuk masih jauh dari matanya
Bab 25 Wartawan silih berganti
Bab 26 Setiap detik bersama
Bab 27 Suara klik kamera
Bab 28 selesaikan semuanya
Bab 29 bersembunyi
Bab 30 Kaki Luna gemetar
Bab 31 Di seberang meja
Bab 32 Kamu yakin
Bab 33 pikirannya mengembara
Bab 34 melainkan rumah megah tiga lantai
Bab 35 Satu per satu nama terbuka
Bab 36 Kita harus terus periksa
Bab 37 menunggu sesuatu yang besar terjadi
Bab 38 membayangi
Bab 39 Mereka lagi berusaha
Bab 40 Luna terduduk lemas
Bab 41 kebohongan terbesar
Bab 42 Luna dengan headline
Bab 43 Ruangan
Bab 44 rapat rahasia
Bab 45 perjuangannya
Bab 46 ruang tahanan
Bab 47 fisik yang lelah
Bab 48 Luna terbangun oleh suara
Bab 49 Di belakangnya
Bab 50 semangatnya
Bab 51 menghangatkan
Bab 52 saksi dari kalangan
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY