n dengan tubuh yang terasa remuk redam. Ia membuka matanya perlahan, mencoba membiasakan diri dengan caha
ngejutkan, penis Michael masih tertanam di dalam vaginanya. Alana merasakan panas
Michael, ia terba
bus jiwanya. Ia tersenyum sinis, senyum yang memb
ucap Alana, su
ya. "Tidak akan," bisiknya. "
terkejut, ia merasa seperti boneka yang dimainkan. Michael berjalan menuju kamar mandi, s
, tak bisa menahan rasa nikmat y
enggerakkan pinggulnya. "Kau suka?"
sa membohongi tubuhnya. Tubuhnya bereaksi, ia merasa
snya dari vagina Alana, dan memasukkannya lagi setelah ia selesai mengisi bak mandi. Ia membaringkan Alana di dalam b
Ia kembali menggerakkan pinggulnya, mencium bibir
apa-apa. Ia hanya bisa pasrah. Ia memejamka
ia mengangkat tubuh Alana, mendudukkannya di wa
agina Alana. Ia menggerakkan pinggulnya, menyemburkan spermanya k
h Michael, ia terus me
urut, ia kini berlutut di atas wastafel. Michael memasukkan penisnya ke be
hael, suaranya terdengar m
teriak Alana, air ma
erus menyemburkan spermanya. Ia mengangkat tubuh Alana,
dan kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina Alana
sa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa pasrah. Ia tak bisa kabur, ia tak bisa lari. Ia kini terje