p-kedip, menciptakan atmosfer surga semu bagi para pencari kesenangan. Di salah satu sudut private lounge, seorang pria muda berwajah tampan dengan tatapan d
menuntut Rayden untuk segera bertunangan, menikah dengan wanita yang ia pilihkan, demi kepentingan bisnis. Rayden muak dengan semua itu. Ia ingin kebe
kitarnya terasa berputar. Ia menyadari dirinya sudah mabuk, namun ia tidak
nya lentur, seperti penari profesional. Ia mengenakan gaun mini ketat berwarna merah yang membalut lekuk tubuhnya dengan sem
Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wanita itu. Ia merasa ada do
ngan mata berbinar. Wajahnya cantik dengan riasan minimalis. Ia tersenyu
ita itu, suaranya lembut, namun terde
ta itu lekat. Meskipun penampilannya menggod
er Rayden, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Rayden. "In
menatap bibir penuh wanita itu. Tanpa sadar, ia menempat
tanya Rayden,
b wanita itu, lalu ia mencium lehe
r wanita itu. Ciuman itu intens, liar, dan penuh gairah. Vella membalasnya den
i atas Djakarta Club. Vella hanya terkekeh, melingkarkan kakinya di ping
dak membuang waktu. Ia mencium Vella lagi, kali ini lebih dalam, lebih menuntut. Rayd
dengan sigap membuka kemeja Rayden, lalu ia mengel
ampan, tuan,"
u juga sangat cantik,
n sangat baik. Ia tahu cara memuaskan pria. Ia menciumi Rayden, mengelus Rayden, membu
ensasi yang begitu kuat. Ia mencengkeram sprei, menikmat
nahannya lagi. Ia menarik Vella ke atas, la
elan..." desah Vella, saa
sensasi penuh dan hangat yang luar biasa. Ia mulai mengger
at..." pinta Vella, suaranya serak. Ia mendesah, tanganny
." desah Rayden, ia merasa hampir mencapai puncakny
." desah Vella. "Nikmat sekal
terhanyut dalam gairah yang membara. Tubuh mereka saling ber
ia melepaskan desahannya yang panjang saat ia mencapai puncak. Vel
ngkan Vella di tempat tidur. Ia memel
uatku gila, Vell
u mencium pipi Rayde
nya erat. Ia merasa lelah, namun hatinya sedikit lebi
?" tanya Rayden,
ap Rayden.
i ini. Namun, ia tidak peduli. Vella memang pantas mendapatkan
ata Rayden
natapnya dengan bingung. Vella mengambil tas kecilnya, lalu berjalan menuju pintu
baik," bisik Vella, lalu ia menghilang di balik pintu, meninggalkan Rayden s