img Jadikan Aku Budakmu, Nona  /  Bab 5 Rahasia | 38.46%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Rahasia

Jumlah Kata:1490    |    Dirilis Pada: 29/09/2025

langsung menyambutnya dengan

, maaf,

ie langsung meraupnya dalam pelukan erat. Jade term

aru pagi tadi kita be

ng aneh di otak anak ini. "Kau ini kenapa? Bukankah kau sendiri yang bilang akan menghubungiku saa

nar

, "Ya, tentu saja. Dan apa yang sebenarnya terjadi pada

a ini membuat Cassie sedikit terpukul, tetapi gadis itu berusaha bersikap sabar, "Jade

enyiapkan alasan masuk akal yang bis

n tepat sekaligus mencerna kebingungan situasi ini, dia harus membawa diri dengan baik tanpa menim

alam rumah. Namun, dibandingkan mengomentari betapa mewah tempat ting

dap Jade. "Jelaskan padaku

ngir dan terlihat baik-baik saja, tetapi reaksi itu dianggap gaga

esau napas lelah. Gadis itu melipat kedua lengannya di dada dan berkata berat

kur pacarnya masih menaruh rasa perhatian kepadanya, tetapi semua afeksi ini malah membebani Jade seperti batu nisan yang ditimpakan di dada. Dia tak suka bila Cassie t

encemasmu. Aku bukan anak kecil yang harus m

n serapah karena lagi-lagi mulutnya begitu sembrono melontarkan sesuatu. Dia menggaruk belakang kepalanya yang tida

yang tadi belum lenyap, hanya saja kali ini ada sepercik keterkejutan yang membayang di sorotnya. Jade

kan noda mencurigakan di pakaiannya. Astaga, sial. Kin

erku tergores papan kayu, tapi sudah tidak apa-apa." Cassie berjinjit dan hendak me

u tidak berk

orang asing yang mau me

seketika membuat Jade merapatkan rahang. Cassie menatap mata sang pemuda dengan serius, "Denga

h datang kemari? Kau meninggalkan pekerjaanmu demi aku?" P

Jade dengan sorot frustrasi. Kemudian kepalanya celingukan mengitari ruangan, menilai semua properti berharga de

mati karena aku harus beres-beres sendirian. Bi

lagi untuk membantah hal itu, jadi dia

iki orang lain yang akan membantunya untuk beres-beres dan menyiapkan makanan layak, tetapi kerugiannya, Jade mulai dihinggapi gelisah tentang nasib Cordelia yang harus bersembunyi di ruang bawah tanah. Dia tidak mungk

ntar wajar yang dilesatkan Cassie ketika gadis itu mengitari lorong lan

gatannya berlabuh pada wajah ibunya yang berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan pipi cekung dan tubuh kurus,

Jade. "Dan sebaiknya kau mulai menyelidiki keluarga kakekmu lebih

erasakan genggaman Cassie terlepas. Gadis itu maj

n, Jade diam-diam melongok dari balik pagar balkon lantai tiga. Matanya nyaris keluar dari rongganya ketika dia melihat Cordelia menggelu

yang dia l

masuk kamar utama, lalu memutuskan u

di dinding. Keningnya berkerut seolah merasa takut terhadapnya. "Setelah kulihat dari dekat, lukisan ini lebih banyak seramn

ak melangkah maju untuk melihat lukisan lebih dekat. Dia tidak mau ada insiden kedua yang sama mengerikannya

ukisan itu, lalu dia bergumam, "Kelihatannya se

pa

n berhantu. Barangkali kau harus menyelidiki siapa dia dan mencaritahu asal-us

ah bagaimana setuju d

kita cari siapa pelukisnya," Lalu sesuai apa yang dia khawatirkan,

k, jangan sentuh b

ssie dan berusaha mengajak gadis

pisi cemas dan panik. "Tidakkah kau

aku," kata Jade, dan pemuda itu menatap mata sang kekasih dalam-dalam untuk merampas perhatian Cassie sepenuhnya; semacam jurus genit yang menurutnya konyol t

mpuan luluh, sementara si laki-laki merasa dirinya memalukan. Jade tidak pernah menganggap dirinya ahli memikat orang, tetapi kenyataan selalu berkata sebaliknya

sensasi aneh merambat dari dasar perutnya, menyebar sampai ke ujung kepala, membuatnya mendidih dengan cara yang menyen

dia melihat seorang gadis asing

ng mengempaskan Jade menjauh darinya. Di

an kebingungan. Dia mengikuti ke mana Cassie

s itu menatap mereka dengan sorot datar. Anehnya, ada ke

bergetar takut. "Siap

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY