img PEMUAS IBU TEMANKU  /  Bab 2 Pemuas - 2 | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pemuas - 2

Jumlah Kata:1269    |    Dirilis Pada: 02/10/2025

te Meta kem

tangan Tante kan kecil... cukup nggak ya?

gat dingin mulai mengalir di pelipis. Rasanya mustahil ini benera

i lagi, kali ini jelas, se

sialnya, sesuatu di balik kain jarikku yang sempit itu malah ikutan berdiri. R

-buru menyilang lagi di depan. Ta

dengan pandangan yang sulit kuterjemahkan. Bibirnya terangkat sedikit,

kembali

gun? Lagi mau ngajak salam

pendek-pendek. Tanganku gemetar saa

a nyari yang bisa nenangin aja. Mun

membaca cepat, lalu matanya naik menatapku, lama. Seolah-olah hanya kami

masuk lag

ka... jangan bikin T

membacanya, bingu

el kembali

bikin Tante basah... padahal masih di san

palang berani, jari-jariku mengeti

ari sangkarnya, Tante...

mesum, sampai aku berani mem

depan, Tante Meta menatapku, matanya penuh tantang

r buat nampungnya deh. Tapi jangan bikin oran

pas tercekat, kain jarik di

han, aku bisa banji

makin ku

kaki dengan gerakan pelan yang sengaja dipamerkan. Senyum tipis menghiasi bibirnya. po

lesai akad, musik organ tunggal mulai lagi, tamu-tamu berdatangan membawa amplop. Ak

na, nyuruh sini, kadang sibuk memeriksa buku tamu. Dari luar, ia tampak seperti panitia haja

r tamu, tubuhnya merapat sedikit. Jari-jarinya

ngannya tiba-tiba mencubit halus di sisi pinggangk

hendak mengecek kertas di meja tamu, tapi telapak tang

tapi dia sudah menjauh dengan wajah datar, seakan tak ada apa-apa.

an selangkangan, mencoba menyembunyikan reaksi bata

bergerak semakin meriah,

makan. Suasana agak santai, tapi tetap ramai oleh percakapan ringan dan canda tawa. Tiba-t

n buat kamu," katanya

. "Waduh, Raka dapat layanan VIP ini dari

khusus u

a, jadi udah Tante anggap anak send

kmati semangka itu. Suasana jadi lebih hangat; canda tawa tem

esai, panitia memberi kami waktu istirahat dan ganti pakaian. Malam nanti akan

ari lokasi hajatan. Veron ikut nimbrung, alasan k

i lantai dengan kaos oblong dan kolor,

kebaya hijaunya, lirikan matanya, cubitannya di pingga

rik ke a

tai. "Tadi waktu lu ikut ke masj

ajahnya curiga sekaligus penasaran. "Apaan, Bro? J

apakah harus cerita jujur soal chat a

asi lah. Sekalian jaga hubu

k ketawa, sampai ngep

DKT sama tante-tante gayany

dah ngebayangin dia bakal iri ata

g kenapa kalau PDKT?"

hat, lalu nyodorin ke mukaku. "Nih, liat! Lu k

o. Nama kontaknya jelas: Bu Lely. Tetangga kami, pan

ikin kup

ur, kamu jangan cuma lewat. Sekalian aja c

h belum puas ya semalam...

yang mau ketahuan. Yang pen

as pas aku cerita soal Tante Meta, ternyata d

h sparing di pojok taman belakang t

a Mbak Sri berani. Suaminya preman, g

u itu tantangannya, bro. L

ma Alisa, anaknya Tante M

okter Richard, kan? Kadang mereka main ke rumah si Yuda, ja

asa gue godain ibunya tema

ro, jangankan ibu teman, ibu tiri, menantu, ipar

eleng kepala. "Gu

rius setengah usil. "Lu deket

n deket, satu kelompok belajar, sering main juga k

pat kesempatan emas, Tante tajir yang ngebet d

rsalah masih menghantui, tapi di sisi lain, hasra

bangannya di acara malam, ok

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY