img Bukan Takdirku Mati Dalam Api  /  Bab 6 | 31.58%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6

Jumlah Kata:884    |    Dirilis Pada: Hari ini14:07

Hasan

asisten pribadiku? Kau tahu, ag

ikit kemarahan di matanya. Ia pasti merasa dipermalukan. Mantan CEO Rafsanjani Group, menj

lak. Sesuatu yang ia coba sangkal mati-matian. Perasaan aneh yang ia r

us, kan?" tanyanya, s

ukankah kau bilang ingin melindungiku

aku telah menekan tombol yang tepat

h yang tertahan. "Aku akan menjadi asistenmu

ita yang takut padanya. "Kita lihat s

na pun aku pergi, mengurus keperluanku. Aku melihat betapa canggungnya ia melakukan hal-hal kecil, seperti memesankan

"rencana"nya untuk menunjukkan kepada teman-temannya bahwa ia masih memegang kendali

dan bersulang. Dzaki memegang tanganku, menarikku ke tengah kerumunan. Aku m

kata yang kini terasa begitu munafik. Ia mencoba bersikap mesra, sesekali mera

"Aku ke toilet sebent

alan menjauh, menuju toilet. Namun, di perjalanan kembali, aku mende

ruth or Dare." Arbi. Rosa. Dan teman-te

eriak salah satu tem

manja. "Truth

iapa nama orang yang pal

. Mereka tahu jawabannya, tapi me

tidak jauh dari sana, terpaku menatapnya. Lalu, i

lai bersorak,

a secara langsung, di tengah permainan yang kejam ini, tetap saja menghancurkan. D

at mungkin. Aku mendengar suara-suara memanggilku, tapi aku tidak peduli. Air mata

engetik pesan singkat ke Dzaki. "Aku pulang duluan." Lalu aku mengirimnya.

tapi sinyal di sini buruk. Tiba-ti

it

lihat khawatir. "Kau baik-baik sa

u, berusaha menahan suara agar tidak

awatiran. Ia mengulurkan tangannya,

idak apa-apa. Kau kembali saj

tanya, suaranya sedikit men

baru saja membiarkan Rosa mengklaim cintanya di depan semua

Ibu. "Gita, tiket sudah siap.

ku. Aku tidak perlu lagi bertanya kepadanya. Aku tidak perlu lagi menden

dahiku, ekspresinya berubah menjadi sedikit lega. "Syukurla

ke rumah dengannya. Aku akan pulang ke rumah

rjalan perlahan, mengintip dari balik tirai. Dzaki. Ia sedang

uaranya terdengar dingin, tanpa emosi. "Aku

bar kencang. Re

adanya sedikit ragu. "Hanya... hanya beri dia pelajar

"Tenang saja, bro. Kami hanya akan membuatnya

ran? Mereka pikir aku masih Gita yang dulu, yang bisa m

u akan mengikuti permainan mereka. Tapi k

n menyesal tel

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY